siang itu,
"sekawr! dimana? temenin ngumpulin laporan magang dong! hihi" ajak gue ke sekar, mahasiswi semester 2 yang gue racuni dengan dunia perbukuan ini.
"eh? kirain udah selesai! ayo!"
"oke, setengah jam lagi aku otw!"
ya! hari ini merupakan hari yang menurut gue akan bisa diceritakan ke anak-cucu gue nanti.
.
"eh sebentar.." panggil mba dewi lagi.
.
selepas sidang magang kemarin, hari ini gue melakukan bimbingan revisi, mulai cetak laporannya, dan minta tanda-tangan ke dosen pembimbing dan kaprodi.
"udah kok, revisi kemarin udah dikerjain semua kan? udah, ini lu minta tanda tangan kaprodi terus jilid softcover aja..", kata ko Tian selaku pembimbing gue.
gue mengedip sebelah mata dan langsung cabut ke ruang kaprodi. *tok tok tok
"ngapain, ya?" kata kaprodi gue.
"nggg.. mau minta tanda tangan pengesahan laporan magang, mas.."
"coba sini liat. udah lu tanda tangan belum?"
gue ga jawab. gue mengeluarkan bolpen gue dan langsung mengisi kolom tanda tangan yang ternyata masih kosong.
"rencana kerja kemana nanti?" tanya kaprodi gue sambil meriksain dan tanda tanganin laporan ini.
"rrrrr... masih freelance-freelance aja sih mas carinya"
"ah, ga ada yang nawarin kali?" tembak dia.
gue tersenyum. seengganya sampe dia selesai tanda tanganin laporan gue.
"im, dimana? gue udah tinggal naik jilid nih.." gue ngechat imelda, temen seperbimbingan dan sepersidangan gue. imel ga bales, gue memutuskan untuk melanjutkan perjuangan gue jam 11 siang itu. ya, gue mengusahakan banget bisa menyelesaikan seluruh rangkaian ini hari ini, sebelum jam 5, sebelum kampus tutup.
"arya, gue udah di kampus nih.. lagi nungguin ko Tian, ga ada di ruangannya.." jawab imel, saat gue udah di tempat jilid softcover.
"baru bisa jam 5 nanti sore mas, jadinya.." kata mba-mba jilidnya.
"yaah, ngga bisa sekitar jam 4 gitu mba?" tanya gue sambil memelas berharap diberi belas kasihan. "saya harus ngumpulin laporannya jam 5 soalnya ke kampus..", lanjut gue.
mbanya tersenyum dan mengangguk ke arah gue, memberi sign bahwa 'akan diusahakan'. gue senyum balik. lalu gue balik kerumah beneran tapi ga senyum.
===
jam 4 sore itu, bersama sekawr.
"mba, mau ambil tadi jilid softcover, 2 buku atas nama arya.."
mba nya ngasih gue seplastik buku itu sambil terlihat tersenyum. gue insecure. gue memutuskan buat membuka laporan itu di tempat! dan bener! itu cuma insecurity gue aja.
"ayo karya! paling lama jam 5 kan?!" jam 4:08 sore itu. ya, tanpa basa-basi dan ngegombal, gue ngegas motor gue! ngeng!
*ckrek *cklek *crek *jdeg suara matiin motor, nurunin standard, naro helm dan nutup bagasi motor.
"AYO CEPAT SEKAR!" gue ngeburu-buruin anak tidak bersalah ini lagi. dia berusaha lari seritme dengan gue.
*brek *trrrrtt *ssksskssk *crk suara naro tas, buka resleting, dan ngelem berkas ke lampiran.
===
jam 4:28 sore itu,
"mba, mau ngumpulin laporan magang ini.." ucap gue sambil tersenyum selebar mungkin karna terlalu senang semuanya akan berakhir.
"sini, coba saya liat.." ucap mba dewi, mba-mba BAAK yang namanya gue karang sendiri. engga, gue bukan mamanya.
gue melihat-lihat ruangan BAAK yang akan menjadi -- sepertinya -- kali terakhir gue kesana. lalu gue dikagetkan. dengan mba dewi yang berdehem.
"CD nya mana?"
"MASYA ALLAH!"
"kenapa?"
"lupa mba!"
"tapi kamu tau kan kalo ngumpulin ini harus pake CD?"
"iyaa.. tau, mba.. bisa nyicil ngga ya mba ngumpulinnya?" gue sambil nyari-nyari daftar cicilan yang ternyata ga ada.
"..tutupnya jam 5 kan mba?"
"iya.."
"..sekarang masih jam setengah 5 sih mba.."
"iya.. jam 5 tapi udah kosong ya ruangan ini.."
"oke.. makasi, mba.." gue tersenyum manis.
"eh sebentar.." panggil mba dewi lagi.
"nanti yang tanda-tangan ini di scan, ini juga, ini juga, terus semua lampiran harus dimasukin ke file pdfnya ya.." jelas mba dewi.
"oke, mba..!" gue semangat pergi dan mulai membelakangi mba dewi.
"jam 5 ya!" tantang mba dewi.
sekar di luar ruangan sudah siap memberi gue selamat, namun gue memberi isyarat X pake kedua tangan gue. semoga dia ngga ngira gue x-men atau x-force.
tanpa basa-basi lagi, gue menceritakan kronologinya ke sekar. gue mengeluarkan laptop gue dan masukin semua hasil scan dari lampiran ke file pdfnya.
"kenapa ngga senin aja, karya?" tanya sekar.
"engga, senin itu bukan aku..", jawab gue sambil kibas rambut dan sok serius.
"yaudah cepetan!" tiba-tiba dia bikin panik lagi.
enter. enter. enter. eject usb flashdrive.
"mau ikut ga? kalo mau tunggu di sini juga gapapa si.."
"...aku disini aja deh.." jawab sekar tanpa basa-basi sambil tersenyum manis tertawa kecil.
gue langsung membawa laptop, flashdrive, pulpen, dan laporan magang gue. lari. ga sih jogging. sambil 3 langkah untuk inhale dengan hidung, dan 1 langkah untuk exhale dengan mulut. ya, kata google, ini efektif untuk kegiatan berlari.
gue masuk ke tempat printing, ngelepas kacamata hitam gue, merapihkan jas hitam dan dasi merah gue.
"oke mba, jadi ini yang akan kita lakukan.." ucap gue ke mba-mba printing. gue ngeliat jam tangan gue, nyocokin dengan jam dinding di situ.
"saya cuma punya waktu 10 menit di sini. tolong siapkan komputer, cd-rw 1 keping, casenya, dan scaner!"
mba-mbanya mengikuti instruksi gue dengan khidmat.
"mba yang itu, tolong sini. bantu saya scan ini, ini dan ini. ngga usah dibuka jilidannya nggapapa, yang penting tanda-tangannya jelas. saya bisa atasi."
6 menit berlalu untuk proses scan 3 halaman dan copy ke flashdrive gue.
"sebentar ya, mba.. saya benerin filenya dulu.. nanti saya ngeburn pake komputer yang.. mana ya mba?"
mba-mba itu serentak menunjuk satu komputer itu tanpa berbicara.
"oke, saya butuh cd-rw satu keping dan casenya ya mba" 1 menit kedepan saya butuh itu ada di depan komputer itu.
seselesainya gue merapihkan file pdf tersebut, gue ke komputer itu dan ngeburn.
"jadi berapa mba? ngescan ini, ini, ini sama beli cd-rw dan ngeburn?" sambil gue mengeluarkan dompet. 4 menit berlalu. ya gue agak telat dari perkiraannya.
semua beres, gue ngajak mba-mbanya tos. gue lari ke kampus lagi. huh hah huh hah.
gue nyamperin tempat tadi gue naro tas dan naro sekar yang membelakangi gue. tapi kayaknya dia liat gue di pantulan kaca pintu BAAK kampus gue.
"bisa kan??" tanya gue sombong pede.
"udah sana buruan!" sekar panik.
*cyeeeett suara pintu BAAK yang mau gue kasih WD-40 itu terbuka. kamera ikut berjalan bersama gue. satu tempo, satu ritme. cuma beda nada dasar.
"masih bisa kan mba?" tanya gue memastikan sambil sombong.
"iya, betul.." jawab mba dewi. yang ternyata lagi ngomong sama telpon.
"kamu ngurus sama mas ini ya.." mba dewi ngomong sambil nutup sebagian telponnya.
"mas.. mau ngumpulin laporan magang.. sama CD nya.." gue beri penekanan karna gue bangga.
mas agus ngeliat ke gue dan langsung menerima laporan gue dan CD berisi softcopy laporannya. ya, mas agus juga nama yang gue karang sendiri. dia masukin CDnya ke komputer. gue cuma bisa deg-degan. sambil melingkarkan kedua jari tengah dan telunjuk gue.
"udah, mas.. tanda tangan pengumpulan dulu di sini.." tunjuk mas agus ke sebuah map biru berisi daftar nama korban laporan magang.
gue tanda tangan dengan gemetar.
"udah, mas.." "..?" gue meminta langkah berikutnya.
"yaudah, udah selesai.." balas mas agus lagi.
"..?" gue menunjuk pintu keluar dengan jempol sambil memiringkan kepala berwajah bingung ke mas agus.
"iya.. udah.."
"ooh.. oke.. MAKASI MAS! MAKASI MBA!"
gue ngedip ke mba dewi. kemudian meninggalkan ruangan dan kampus itu.
fade out.
gue nyamperin tempat tadi gue naro tas dan naro sekar yang membelakangi gue. tapi kayaknya dia liat gue di pantulan kaca pintu BAAK kampus gue.
"bisa kan??" tanya gue sombong pede.
"udah sana buruan!" sekar panik.
*cyeeeett suara pintu BAAK yang mau gue kasih WD-40 itu terbuka. kamera ikut berjalan bersama gue. satu tempo, satu ritme. cuma beda nada dasar.
"masih bisa kan mba?" tanya gue memastikan sambil sombong.
"iya, betul.." jawab mba dewi. yang ternyata lagi ngomong sama telpon.
"kamu ngurus sama mas ini ya.." mba dewi ngomong sambil nutup sebagian telponnya.
"mas.. mau ngumpulin laporan magang.. sama CD nya.." gue beri penekanan karna gue bangga.
mas agus ngeliat ke gue dan langsung menerima laporan gue dan CD berisi softcopy laporannya. ya, mas agus juga nama yang gue karang sendiri. dia masukin CDnya ke komputer. gue cuma bisa deg-degan. sambil melingkarkan kedua jari tengah dan telunjuk gue.
"udah, mas.. tanda tangan pengumpulan dulu di sini.." tunjuk mas agus ke sebuah map biru berisi daftar nama korban laporan magang.
gue tanda tangan dengan gemetar.
"udah, mas.." "..?" gue meminta langkah berikutnya.
"yaudah, udah selesai.." balas mas agus lagi.
"..?" gue menunjuk pintu keluar dengan jempol sambil memiringkan kepala berwajah bingung ke mas agus.
"iya.. udah.."
"ooh.. oke.. MAKASI MAS! MAKASI MBA!"
gue ngedip ke mba dewi. kemudian meninggalkan ruangan dan kampus itu.
fade out.
No comments:
Post a Comment