Thursday, May 7, 2015

Gunung Ciremai 2015

1 Mei 2015 kemarin, gue mendaki Gunung tertinggi di Jawa Barat bersama CHANNEL (pecinta alam sekolah gue). gue di sini sebagai... angkatan tua. satu-satunya angkatan tua yang ikut menemani adik-adik tercintah.


yak, gue membongkar lipatan kecil kertas yang mencatat kapan sampai pos mana.


dibawah ini akan kalian temukan gue ngomong kurang nyablak karena post di bawah ini dibuat untuk akhirnya dimasukkan ke web sekolah gue. selamat membaca :)

---------------------------
Beberapa hari kemarin, tepatnya tanggal 30 April, saya dan ke-8 teman saya beserta 1 orang guru sekaligus pembina pecinta alam-saya pergi berpetualang ke Gunung Ciremai.

Perjalanan yang sudah direncanakan berbulan-bulan lalu akhirnya tersampaikan dengan berkumpulnya kami di sekolah kami, Cikal Harapan BSD, pada pukul 13:30.

Selepas persiapan dan pemeriksaan barang ulang, kami pergi meninggalkan sekolah tercinta pada sekitar pukul 14:00, kemudian hinggap di Ciputat sekitar 40 menit setelahnya -- jalanan macet waktu itu. 20 menit menunggu, dan kami akhirnya menaiki bus yang sudah kami rencanakan, Bus Luragung. perjalanan dari Ciputat ke Kuningan sekitar 9 jam kemarin. Sekali lagi, karena long weekend, jalanan macet karena banyak orang yang akan berlibur. Tidak jarang orang menyapa kami karena terlihat jelas kami akan mendaki gunung.

23:45, kami berhenti di pom bensin Cirendang.

tiba di pom bensin Cirendang, bersiap menunggu mobil bak yang menjemput.

Setelah pembina kami -- Pa Johan -- menelpon mobil bak, kami dihampiri di pom bensin itu dan akhirnya melanjutkan perjalanan ke basecamp Palutungan, Gunung Ciremai. Kami hinggap di basecamp tersebut pada sekitar pukul 00:30. 

menaiki mobil bak, menuju Palutungan.


Tak lama memindahkan barang-barang, kami pun mulai 'bermimpi'.

---------------------------
1 Mei 2015, Petualangan Dimulai.

yak, hari ini, hari pertama pada bulan Mei. sungguh cuaca yang cerah untuk memulai pendakian. malam tadi -- sesampainya kami di basecamp -- tempat ini masih sepi pendaki, namun pagi ini, setelah kami bangun dari bermimpi, keadaan disini sangat riweuh

suasana Palutungan Jum'at, 1 Mei 2015.

yak, jadilah kami packing dan mulai perjalanan pada pukul 8 pagi tepat.

bersiap dan mulai berjalan

Pos pertama yang akan kami capai adalah Cigowong. pos yang -- katanya -- bisa dicapai dalam waktu 2 jam dari pos awal. jalur masih cenderung datar, rata, dan belum menanjak curam. masih melewati area vegetasi. 

dan.. yak, kami berhasil mencapai Cigowong dalam waktu tepat 2 jam seperti yang diperkirakan pada catatan kami. Setelah menunggu 35 menit termasuk istirahat 'sejenak', kami melanjutkan dari Cigowong menuju ke Kuta. perjalanan dari Cigowong ke Kuta diperkirakan 30 menit, jalur selepas Cigowong sudah mulai menanjak. ada 2 pilihan lajur, kanan dan kiri. jalur kanan cenderung lebih datar dan rapih, jalur kiri lebih menanjak dan becek. 

Kami mencapai pos Kuta pukul 10:50. cukup mulus. 

pukul 11:00 kami melanjutkan perjalanan dari Kuta menuju Pangguyangan Badak. tempat yang diperkirakan bisa dicapai sekitar 45 menit dari Kuta. jalur mulai menanjak konstan. banyak akar-akar pohon yang membentuk tangga. bener-bener mulai bikin capek! kerumunan kami sudah mulai tidak dempet sampai daerah ini. yang lelah mulai terlihat, yang masih kuat pun terlihat. kami mencapai pos Pangguyangan Badak pada pukul 12:10.. yaa, kita mulai lelah. setelah istirahat sekitar 10 menit lagi, perjalanan kami teruskan menuju pos berikutnya. tempat yang akan kami gunakan sebagai tempat pemberhentian IShoMa (Istirahat Sholat Makan) -- Arban. di pos ini konon keadaan lebih mistis dibanding pos lainnya -- walaupun pos lain juga harus berhati-hati dalam berkata dan bertingkah laku.

proses memasak dengan kompor transformer dan nesting.

Pembagian makan? kami dibagi menjadi 2 kelompok. saya beserta 4 peserta lainnya, dan Pa Johan beserta 4 peserta lainnya. Memang sengaja dibagi 2 kelompok untuk memudahkan pembagian logistik dan packing barang-barang. kelompok ini juga berlaku saat kami di tenda. 

kami menghabiskan cukup banyak waktu dan air disini, mengingat Cigowong adalah sumber air terakhir yang kami jumpai sebelum akan menemukan air lagi sekitar 6-7 pos dari Cigowong. 

selepas ishoma tadi, kami melanjutkan perjalanan pukul 14:34. yaa, cukup lama kami beristirahat. tapi, yaa, kami menikmati proses nya sebelum akan mendapatkan hasilnya di puncak :)

pos berikutnya adalah pos Tanjakan Asoi. Asoy banget emang. tapi perjalanan dari Arban menuju Tanjakan Asoi belum ada apa-apanya dibanding yang akan dilewati setelah Tanjakan Asoi.

Dua kali saya mendaki gunung ini melewati jalur Palutungan, dan -- memang -- selepas Tanjakan Asoi, mental kita sangat diuji. Mendaki gunung yang sering disebut "Bukan gunungnya yang ditaklukin, tapi diri sendiri." -- benar-benar berlaku disini. Kemauan dan kegigihan kita serta komitmen untuk mencapai puncak benar-benar diuji disini. Barang siapa yang menyerah akan turun begitu saja, namun tidak bagi kami. Dengan saling menyemangati satu sama lain -- walaupun berjalan sangat jauh dari perkiraan waktu, kami melewati pos Pasanggrahan dan akhirnya tiba di Goa Walet -- tempat kami akan berkemah sebelum esok pagi menggapai Puncak Gunung Ciremai. Jika pada catatan kami akan mencapai Goa Walet pukul 4-5 sore, kami mencapai tempat ini pukul 9 malam. Super Sekali. Di sini saya menemukan kerjasama dan kepedulian teman-teman saya dalam menyemangati teman-teman kami yang "hampir" putus asa. Cuaca saat setelah Pasanggrahan agak kurang mengenakkan -- hujan. kami sempat berpikiran untuk mampir di tenda orang sebentar sambil menunggu hujan agak reda, namun berubah pikiran setelah kami mengonsumsi m*durasa dan semacamnya. Mereka yang hampir menyerah pun pergi dari kegelisahannya saat melihat pembina kami berhenti dan mulai membongkar Carrier (tas mendaki gunung). 

kami berkemah agak jauh satu sama lainnya, hal ini dikarenakan ramainya pendaki yang ngecamp di Goa Walet. 
warna-warni kehidupan

Jika Pa Johan dan kelompoknya berkemah di daerah atas Goa Walet, kami berkemah di bagian bawahnya, karena bagian atas hanya cukup 1 tenda dan bagian bawah hanya cukup 1 tenda. 

Kami membangun tenda sejenak sebelum akhirnya mengambil air di Goa Walet dan memasak minuman hangat, makan dan akhirnya tidur. Sungguh menyedihkan ketika butiran-butiran air mulai menghujani kami saat memasak. Kami-pun memutuskan untuk masuk ke tenda dan beristirahat. Tidak semudah yang dikira bahwa tenda kami bocor -- selain karena kami kurang teliti dalam memasang tenda, hampir semua tenda di Goa Walet kebocoran. Kami tidur di "kubangan air". Rasa dingin yang cukup membuat kami gemetar. Kami tidur dalam posisi duduk, karena kami tidak sanggup bila harus "menyelam" di air itu. di luar kedinginan itu, kehangatan bersama kami dalam wujud kebersamaan.

---------------------------
2 Mei 2015, Menuju Puncak!

jam 6 pagi.. kelompok kami dibangunkan oleh kelompok atas. rencana kami untuk Summit Attack pada pukul 4 pagi dan mengejar sunrise pupus ketika terbangun jam 4 pagi dan kondisi sudah kembali hujan. 

"ooyy, ayo muncak.. udah siang.." kata salah seorang teman kami.

yak, perjalanan dari Goa Walet ke Puncak membutuhkan waktu sekitar 30 menit. 30 menit menuju 3078 mdpl. Perjalanan menuju puncak cenderung berat-berat enggak, karena jalur benar-benar batu-batu puncak dan menanjak, bedanya, kami tidak membawa Carrier kami. kami hanya membawa 2 Carrier keatas, dibagi perkelompok menjadi 1 Carrier perkelompok. hal ini bertujuan untuk memperringan beban ke puncak. Carrier yang lain beserta tenda dan isi-isi nya ditinggal di Goa Walet. yaa, inilah pendaki gunung. 

sepanjang perjalanan menuju ke Puncak, kami menemukan beberapa tenda yang tersusun rapih pula. mereka mungkin tidak mendapatkan lahan kosong untuk membangun tenda di Goa Walet tadi..

---------------------------
07:13 Puncak!

sesampainya di puncak Ciremai 3078 mdpl yang sedang ramai. 
suasana puncak.

Dwin, Rivo, Bagas
Ica, Indi 
masih Ica 
CHANNEL angkatan 4-5
panorama puncak Ciremai 3078 mdpl.

..dan inilah hasil perjuangan kami. bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian. perjuangan belasan jam menuju ke puncak terbayar lebih dengan mendapatkan pemandangan dari ciptaan Tuhan YME. kita berada di atas awan. kita telah berhasil menaklukkan diri sendiri. kita melawan keegoisan kita. post sebelumnya -- Mengapa Aku Mendaki Gunung?

hasil yang sungguh memuaskan. beberapa jam di puncak dan mengambil foto, kami pun turun dengan hati bahagia. puncak pertama bagi teman kami Ica, Indi, Rivo dan Yuditya.

semoga pendakian berikutnya bisa semenyenangkan bahkan lebih menyenangkan dari ini.
---------------------------

yagitudeh..

UPDATE!!
btw gue baru saja membuat video dokumenternya :D silakan dilihat bagi yang berminat :)


No comments:

Post a Comment