"loh, mau kemana dhik?" tanya nyokap gue ke gue yang ternyata hari sabtu juga pergi. pekan ini gue disibukkan dengan kegiatan magang gue yang harus berangkat dari rumah jam setengah 9 dan pulang.. sekitar jam segitu juga sampe rumah, atau lebih malam.
"mau ke desa.. ikut kegiatan yang sosial-sosial itu.." jawab gue.
"ooo.. oke..", kata nyokap gue ngga ada perlawanan.
"duh, males banget lagi.." kata gue yang emang baru bangun.
tadinya, emang males, tapi gue akan menceritakannya. Relawan Sosial
ya, hari ini (sebenernya kemarin, tapi sampe sekarang belum tidur, jadi masih hari ini buat gue) gue menepati janji gue, mengikuti kegiatan sosial kampus gue, "social designee" yang bekerjasama juga dengan "indorelawan.com". gue membeli alat tulis, alat warna, lem, gunting, dan mengambil koran di bagian belakang rumah gue yang emang numpuk banget. ini adalah barang-barang yang emang panitianya himbau untuk masing-masing relawan bawa demi lancarnya kegiatan ini. kemarin malem gue ngga ikut briefing relawannya, karna selain gue ada magang yang sampe malem, gue udah janji rapat salah satu kepanitiaan kampus gue. pokoknya gitu.
"kumpul di sini pak?" tanya gue ke Franko, salah satu panitia, yang juga temen sekelas gue dulu.
"engga pak, di sana.." dia nunjuk ke suatu arah, mata gue mengikuti arah telunjuknya. ga lama,
"ya iyalah di sini". damn.
gue duduk di salah satu kursi di baris ke empat dari empat baris, kursi ke 6 dari 10 kursi di masing-masing baris. masih baru 2 orang yang dateng saat itu. Franko itu sendiri dan.. satunya gue ngga inget, karna belum kenalan juga.
"bentar yak, gue beli minum dulu.." pamit gue ke Franko.
"okee, titip salam ya.." kata doi.
gue pun menepi ke warung kopi celebes, terletak di sdc bagian atas, deket tempat kita kumpul tadi.
"mas, es kopi susunya satu ya.."
"minum di sini? atau bawa pulang?" tanya masnya.
"di sini mas.." bilang gue. "sama... mas..," panggil gue lagi, masnya nengok.
"salam dari Franko.." masnya cuma bisa terdiam bingung.
seengganya amanat sudah gue sampaikan. sebaliknya gue ke tempat kumpul tadi, ternyata sudah cukup ramai, gue ngga inget ada siapa aja, yang pasti udah ada 4 orang relawan binus yang satu desa sama gue, ada alan, ilham, ifan, sama erik. ada yang dari daerah cempaka putih, aurel, ada yang dari daerah cengkareng, arief, dan yang gue inget udah ada jason yang sepertinya adalah ketua pelaksana, dan felika yang saat itu lagi ngejelasin para relawan buat bikin gift bag dari kertas koran. dia keliatan sabar banget aseli. "kayaknya gue gabakal sabar kalo ngajarin kaya gini.." pikir gue.
gue duduk di kursi gue tadi, sambil memiringkan badan, ngeliat para relawan yang pada lesehan dan mencoba membuat gift bagnya. sekitar 10 menit berlalu.
"fel, udah jam 1:15.. mulai yuk.." kata jason. felika nurut.
jason membuka acara tersebut dengan ucapan terima kasih kepada para relawan tentunya karna sudah hadir, satu-dua patah kata mutiara keluar seiring dia berbicara, semua memperhatikan, dan tibalah saatnya dia menjelaskan schedule acara hari ini, dari kita berangkat gimana, ice-breaking gamesnya gimana, materi yang akan diberikan apa, dsb..
"baik, selanjutnya untuk pembuatan giftbagnya akan dijelaskan oleh felika.." kata jason melemparkan tanggung jawabnya.
"haloo temen-temen.. nama aku felika.." kayaknya nada dan logat felika ngomong kaya gini masih nyantol di otak gue. felika ini ngebrief kita untuk membuat sebuah lingkaran besar, sambil dia jelasin lagi cara buat gift bag.
para relawan ini hebatnya pada inisiatif buat ngambil koran masing-masing buat belajar. sayangnya gue tergerak untuk ngambil koran gue juga. gue mengikuti instruksisisasi (biar ribet) dari felika.
setelah dibagi kelompok ke desa mananya, akhirnya kita berangkat. kita naik angkot.
"aurel kelas beraapaa?" gue memulai percakapan di angkot yang cukup beku itu.
"kelas 2.."
"di sma..? mana?"
percakapan demi percakapan memberi gue informasi bahwa dia adalah anak IPA, dan dia tertarik dengan dunia perfilman. orang ini punya referensi yang cukup bagus di bagian film, apalagi untuk anak kelas 11.. yang waktu gue kelas 11 waktu itu yang gue pikirkan cuma "gunung mana lagi yang akan didaki bersama pecinta alam gue..".
ya, felika adalah satu-satunya panitia yang ikut naik angkot ke desa yang kita kunjungin. suasana angkot masih belum cair sampai saat ini.
..
sampai pada saat ini, yang secara ajaib membuat bonding kita semua, satu desa, satu angkot.
angkot tersebut berhenti di jalanan yang cukup rusak itu. kita semua ngga begitu sadar, gue nengok ke supir angkotnya, doi sedang menempelkan kepalanya ke stirnya. gue kembali ngobrol.
"weh, ini bapaknya sakit.." kata ilham yang saat itu duduk di samping pak kusir yang sedang bekerja.
semua mata tertuju ke bangku supir, ke orang yang duduk di bangku supir itu, bapak supir itu sendiri. ngga lama, dia mulai kejang.
"WEH KELUAR WEH KELUAR!!" kata salah satu dari kita yang panik. kita mengikuti instruksi itu dengan hikmatnya.
"kasih minum gitu, ada yang bawa minum ngga? atau kasih minyak angin, minyak kayu putih atau apaa gitu.." gue mulai bossy. gue lupa ada yang mengeluarkan air aki, engga, ini botol ad*s yang lama, yang masih ijo kayak air aki.
salah satu dari mereka ngasih minum ke bapak ini. gue mengabani mobil-mobil depan dan belakang yang mau lewat, mereka semua udah mulai nglakson. jalanan mulai macet. bukan karna semata-mata angkot ini berhenti, tapi karna semua orang mulai ngeliatin, memenuhi jalanan.
"kenapa ini?" kata 5 orang secara serentak bersamaan sambil ngeliat mulut bapak yang udah berbusa. dan ngeluarin air minum yang barusan diminum ini.
"ngga tau pak, tadi tiba-tiba dia pingsan pas bawa mobil.." kata salah satu relawan.
gue agaknya mulai membantu buat ngehubungin temen-temen panitia. gue coba telpon, gue coba chat anak-anaknya, untung pada respon. bapak ini kita pindahkan dari bangku supir. sambil ngehubungin orang-orang, gue ngipasin bapaknya pake buku sakti gue, buku tulis hello kity warna pink.
dan gue salut, karna solidaritas sesama penduduk, bahkan sesama supir angkot itu kuat banget, salah satu supir angkot dateng, dan coba ngehubungin supir angkot lain buat ngebagi tugas, salah satunya ngebawa angkot ini bersama bapak supir kita ke puskesmas terdekat, salah satu gantiin tugas bapak supir kita buat nganterin kita ke desa yang akan kita kunjungi.
ilham, salah satu relawan mencoba bawa angkotnya ke tepi. tapi kayaknya emang supir angkot itu super jago, karna bahkan mobilnya gabisa nyala di tangan kita. akhirnya ada yang di balik kemudi, dan kita 3 orang lainnya ngedorong angkotnya sampe akhirnya nyala dan dipinggirin. ettt, pr juga ya kalo tiap nyalain musti di dorong dulu.
akhirnya dengan agak berat hati kita meninggalkan bapak ini, karna udah ada temennya juga yang akan mengantar ke puskesmas, jadi kita (tepatnya ilham lagi) 'cuma' minta nomor telpon yang bisa dihubungi buat kita nanyain bapaknya seketika ia siuman.
==
masuk ke part dimana gue sangat terharu.
angkot kita sampe ke desa yang akan kita kunjungi. belum berhenti, anak-anak ini, sekitar 20 orang mungkin udah pada teriak dari kejauhan "HAALOOO!!" sambil melambaikan tangan dengan wajah bahagia. salah satu dari mereka ada yang mendapati ada felika yang merupakan salah satu dari kita, dan kemudian berteriak "EEH ADA MAAMAA!!" iya, felika di panggil mama sama anak-anak ini. lainnya kemudian menyaut dengan gemasnya "MAAMAA!! MAAMAA!!!".
angkot berhenti, kita semua turun, ngga ada dari kita yang diikuti sebagaimana anak-anak ini menggandeng felika. "AKU MAU SAMA KA FELIKA POKOKNYA.!" kata beberapa dari mereka bersautan, sambil berebut tangan felika. gue cuma bisa tersenyum dari belakang. mereka lucu banget astaga.
"adek-adeeek, maaf ya kakak-kakaknya telat. tadi soalnya ada beberapa kendala di jalan.." kata felika yang sudah kembali tersenyum dari wajah paniknya tadi.
"liat deh, hari ini kakak-kakaknya udah beda-beda semua! ganteng-ganteng sama cantik-cantik kaan!!" lanjutnya. gue tersenyum, iya, gue jarang mendengar kata serupa 'tampan' yang merujuk ke.. lumayan gue.
kita menggelar terpal di antara 4 pohon yang menunjukkan bahwa itu adalah kawasan teduh yang emang terpal-able. cukup sulit menggelar terpal di sini, karna semua adik-adik ini udah sangat antusias, jadi belum selesai digelar, mereka udah nginjek terpalnya.
tiba pada saatnya perkenalan nama para relawan kepada adik-adiknya, yang dilanjut pada games.. yang ternyata ngga jadi, karna kita.. agaknya.. ngaret satu jam karna musibah tadi. akhirnya kita masuk ke materi, pembuatan gift bag tadi. cukup sulit emang bikinnya, apalagi untuk "menghimbau" mereka buat bikin serapih mungkin. tapi bisa kok pada akhirnya, dengan sedikit bantuan dari kita.
ngga nyangka banget mereka bisa sangat antusias mendengarkan dan senantiasa tersenyum sepanjang kegiatan, karna gue sebelumnya emang pernah juga kunjungan kayak gini, ngga sama komunitas ini, dan mereka terlihat, bahkan mengaku bosan dengan kegiatannya. anak-anak ini sopan banget, kegiatan kita sangat ngga kerasa hari ini. jujur parah gue seneng banget hari ini berkunjung ke sini. dan bahkan setelah kita akhirnya selesai dengan kegiatan kita, mereka semua berterima kasih ke kita sambil salim satu persatu, cium tangan satu persatu. yang paling bikin gue tersentuh dan ga bisa berhenti tersenyum adalah mereka (yang rata-rata umur 6-9 tahunan) menyiapkan snack untuk kita, dan membuatkan es kulkul buat kita (bahkan gue baru tau namanya es kulkul itu tadi).
==
se-selesainya, kita yang akhirnya kembali ke sdc dengan bapak supir angkot yang sehat walafiat, memutuskan untuk membuat sebuah lingkaran lagi dan menceritakan kesan-kesan kita hari ini. sumpah ini baru sehari tapi rasanya udah bonding banget.
terima kasih, seminggu ini gue merasakan hidup yang sangat berbeda.
No comments:
Post a Comment