Sunday, October 9, 2016

Jangan Senang Dulu..

asli. ngga ada yang benar-benar sesuai rencana.

hari ini, 8 oktober 2016. gue dan teman-teman gue merencanakan untuk recce, pengintaian shooting. ya, ini project pertama gue yg ngundang anak-anak di luar project untuk membantu project. dan ini adalah pertama kali gue shooting di rumah sakit. belum shooting, emang. tapi tadi recce itu sendiri di rumah sakit.


sebelumnya gue perkenalkan anggota "geng" gue kali ini. ada Evelyn, wanita bersuara super lembut dan suka melawak tapi kadang gue ga denger, sebagai producer. ada Raymond, pria gondrong yang suara ketawanya dibilang mirip sama ketawa gue, sebagai DP (Director of Photography). ada Sharon orang yang gue baru kenalan di project ini, padahal sekarang udah semester 5, sebagai Talent Coordinator. ada CindyA, wanita berkerudung bersuara kecil yang suka tersenyum dan tidak pernah meminta makanan tapi ditawarin selalu mau, sebagai Art Director. dan ada Edo, pria berbodypack permanen di depan yang kemaren poninya kayak topi flat berwarna hitam, sebagai Editor & Boomer. ada David, pria yang barusan memberi gue saran untuk jangan terlalu sering senyum, sebagai Sound Recordist.

di samping orang-orang itu, kita mengajak beberapa anak: Michelle, wanita yang diem-diem medok yang kacamatanya lebih cerah dari masa depan gue warna kuning, sebagai Ass.Director. ada Budi(Fifin), anak bandung yang sering nyablak kalo ngomong tapi gapapa, sebagai BTS. ada Nathan, pria keamanan yang ternyata sudah kenal sama Fifin dari lomba fotografi aapaaa gitu katanya, sebagai Ass.Camera. ada (sebut saja) Mawar, orang yang udah beberapa kali menang lomba dari karya nya, dan ngga diminta kirimin bukti, dia ngirimin foto selfie nya dengan pialanya, sebagai Gaffer. ada Ve, wanita yang namanya sebenernya keren tapi memilih dipanggil 1 huruf itu, dari daerah yang sama dengan Evelyn dan Edo, medan, sebagai Art.

ya, gue jadi sutradara lagi. dan kali ini untuk pertamakalinya gue jadi scriptwriter juga, walaupun script kali ini adalah sebuah adaptasi dari script buatan orang. calon cast cewe dan cowo masing-masing 2 dan 4. oke, kita mendapatkan cast kita. cewe ke-1 dan cowo ke-3. oke kita berhasil pinjem alat buat recce dari kampus. oke, kita berhasil izin ke rumah sakit. oke, kita berhasil merekrut orang-orang ini ke dalam crew.

.
aku tidak berterima kasih kepada Tuhan atas hal yang super lancar ini.
.

setelah semua itu, perlahan semua hilang.

ternyata si (sebut saja) mawar benar-benar hilang saat dibutuhkan. jadi kita ganti dia dengan Ario, pria gondrong berkacamata bulat yang sering main Bass The Beatles, sebagai Gaffer.

ternyata alat-alat untuk shooting minggu depan sudah habis di pinjam semua.

ternyata rumah sakit meminta "sedikit" biaya untuk publikasi tempatnya.

ternyata ass.cam kita hari ini keracunan makanan, dan ngga bisa dateng di recce kali ini.

ternyata aktor kita terkena dbd, dan sepertinya tidak bisa ikut shooting.

.
lalu aku menyalahkan yang di atas karena mengambil semuanya lagi.
.

kenapa aku sangat tidak adil, Tuhan?

No comments:

Post a Comment