Sunday, February 15, 2015

Cikal Harapan

Sekolah Islam Cikal Harapan.. Sekolah tercinta..
tempat gue belajar banyak banget hal.. mengenal banyak hal..

percayalah gue ngga dibayar buat nulis ini. dan sepenuhnya menceritakan kesan-kesan di Cikal Harapan serta perkembangan seorang anak yang dulu sungguh sangat cengeng dan ngga tau harus gimana buat belajar dan mempelajari sesuatu dan bandel dan pendiam dan pemalu.



----------------------------

Sekolah Dasar (SD)

mengapa Cikal Harapan? terus terang, gue sendiri ngga tau alasan jelas kenapa dulu gue milih buat SD di sekolah ini. tapi gue bakal menceritakan kesan gue selama di Cikal Harapan.

kelas 1 SD, gue baru pertamakali mengenal yang namanya sekolah dalam pandangan yang sebenar-benarnya. gue yang dulu sangat-sangat-sangat (sekali lagi) sangat cengeng, bener-bener nggatau apa yang harus diperbuat di sekolah, mulai bisa secara rutin masuk sekolah seolah ngga ada apa-apa di setiap paginya. kelas 1 SD, gue di-ikutkan (atau mengikuti) ekstrakurikuler Drum Band. ekskul yang cukup sukses ceritanya di Sekolah Dasar Cikal Harapan. ngga kebayang waktu itu kalo gue ngga ikut ekskul, bakal se-kuper apa gue. ekskul juga membangun jati diri murid-muridnya. luar biasa.

kelas 2 SD, gue sudah mulai terbiasa dengan program belajar-mengajar yang akhirnya gue mendapat ranking 2 (ngga sebaik itu). gue ditunjuk sebagai ketua kelas, gue untuk pertamakalinya menjadi petugas upacara (walaupun bagian do'a), tapi gue tau emang sengaja ditunjuk gue menjadi salah satu dari petugas itu adalah untuk membentuk gue yang dulu samasekali ngga berani ngomong (introvert). dulu samasekali ngga berani berhadapan dengan orang banyak (pemalu).

nah, selama selepas kelas 2 SD tadi, gue bener-bener menikmati Sekolah Dasar, walaupun gue ngga inget apa-saja yang udah gue lakuin selama SD, tapi cukup menarik untuk diingat-ingat. guru-guru yang sepertinya sudah benar-benar dikondisikan untuk menghadapi berbagai personality dari anak-anak. ngga pernah berteriak didepan anak-anak dengan nada marah jika tidak dibutuhkan (sabar). murah senyum, senang diajak ngobrol, dsb. pokoknya untuk anak seperti gue dulu yang pendiem tapi bandel tapi penakut tapi suka caper tapi pemalu, sekolah ini bikin gue ngga ngerasa 6 tahun ini waktu yang lama.

di SD ini juga, yang pasti, diajarkan cara membaca IQRA atau Al-Qur'an. hafalan surat-surat pendek, do'a-do'a pendek, dan hal-hal islami lainnya.

----------------------------

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

mengapa Cikal Harapan? karena dekat dengan rumah. oke, gue udah dapet alasan untuk tetap sekolah di Sekolah luar biasa ini.

selain deket dengan perumahan, sekolah ini waktu itu belum mempunyai keunggulan yang gue sadari. muridnya sedikit, gedungnya kecil, dsb.

tapi kemudian gue menemukan bahwa di faktor itulah kelebihan itu menonjol. jarang-jarang, kan sekolah SMP yang menyediakan pengajaran dan pendidikan lebih terpusat ke anak-anaknya? sedikit kasus dulu gue kelas 7 bener-bener bernilai sangat kacau dan sering terlambat sholat. gurunya BK nya sering marahin gue karna sering terlambat sholat. sedangkan bagian pendidikan menyarankan (lebih tepatnya memaksa) gue untuk mengikuti pelajaran tambahan matematika sepulang sekolah setiap hari 'apa, yang saya lupa'. tapi mengikuti pelajaran tambahan tersebut ngga ngebuat gue ngerasa kurang cerdas atau kurang pintar, malah gue jadikan sebagai ancang-ancang mundur untuk melompat lebih jauh (tsaaah). akhirnya di kelas 8, (bukan sombong), gue sering di-'hina' guru gue sebagai penyelesai soal jebakan di kelas. di sini ngga ngebahas bagaimana prestasi saya, bukan maksud menyombongkan, tapi menunjukkan bahwa gue bisa berubah segitunya. bahwa pendidikan bener-bener dijalankan. gue sempat diikutkan lomba matematika oleh guru matematika gue --disekolah gue sendiri (huahaha).

untuk ekstrakurikuler, gue mengikuti ekskul basket, karena sejatinya saya tidak punya tujuan ekskul yang begitu berarti pada saat itu. sejatinya gue ngga suka olahraga semacam basket, futsal, bola, bulu tangkis, tennis, dsb. (abaikan)

di SMP ini juga, yang pasti, diajarkan cara membaca IQRA atau Al-Qur'an. hafalan surat-surat pendek, do'a-do'a pendek, dan hal-hal islami lainnya.

----------------------------

Sekolah Menengah Atas (SMA)

HA! sampai juga di penghujung acara, dimana ingatan saya masih belum begitu hilang.

SMA Islam Cikal Harapan. sekolah mungil dengan murid sedikit dan guru yang sangat perhatian dan peraturan yang sangat ketat.

sekali lagi, gue melanjutkan ke sekolah Cikal Harapan. karna emang sudah nyaman dengan situasinya dan sekali lagi, dekat dengan rumah. gue agak iri sama temen-temen gue yang pada masuk ke SMA negri. sebenernya waktu itu NEM gue cukup buat masuk SMA negri, tapi, yaa.. takdir berkata lain dimana gue bisa menikmati sekolah di sini.

mari kita mulai dari guru-guru nya yang sungguh sangat friendly. ada guru yang killer, karna emang di setiap sekolah harus ada sosok itu. komunikasi antara murid dan guru juga ngga terlalu ada blok. semacam -- santai -- gitu lah. guru yang killer juga jika di'telaten'i bisa friendly (catatan : bila di luar kelas). wali kelas bener-bener ngikutin perkembangan murid-muridnya. bukan dibuat manja, maksudnya, tapi semacam diberi perhatian sajah, memang berbeda dengan sekolah negri. murid-murid emang dibuat bisa berteman dengan guru, tapi ngga ngelonjak. di kelas, status tetap guru dan murid.

mmmh.. pertemanan.. pertemanan di SMAI Cikal Harapan ngga berbahaya (haha). ngga terdapat blok-blok sendiri antara si merah dan si putih. yang menjerumuskan, ya, dikeluarkan. yang melakukan hal tidak baik yang keterlaluan ya, dikeluarkan. tapi ada satu temen gue waktu itu yang bener-bener 'berantakan', dan ada keinginan berubah, jadi anak baik-baik juga. sekali lagi -- "ada". kembali ke pribadi masing-masing. untuk ekstrakurikuler, gue ngikut ke ekskul pecinta alam Cikal Harapan -- CHANNEL. luar biasa ekskul ini ngebentuk diri gue, ngebentuk mental gue yang padahal SMP dulu masih pendiem. ekskul ini juga membubuhi banyak petualangan mendaki gunung, rafting, rapeling, panjat tebing, yang pastinya melalui pendidikan dasar terlebih dahulu.

gedung.... kecil. positifnya adalah bikin anak-anaknya ngga bisa kabur kemana-mana (haha). ke kantin juga ketauan. positifnya yang lain, se-ngga keliatan-nya se-ngga nampak-nya seseorang di sekolah, tetep bakal dikenalin, karna muridnya yang sedikit dan gedung yang kecil. antar murid jadi lebih deket juga antara satu angkatan dan angkatan lainnya.

agak cerita ke diri gue yang baru mulai merasa hidup di SMA, karna gedung yang kecil dan murid yang sedikit, justru gue ngga terlalu sulit untuk menonjol. justru gue yang kepilih buat ikut lomba pelajaran ini-itu, justru gue yang ditunjuk buat main keyboard buat paduan suara 2+1 tahun. justru gue yang kepilih jadi wakil ketua osis, justru gue yang ditunjuk buat bikin buku tahunan sekolah 2 tahun berturut-turut. justru gue yang disuruh bikin presentasi promosi ke SMP. justru gue yang kepilih jadi sekretaris pecinta alam gue, justru gue yang .. lain-lainnya. sekali lagi, gue ngga meninggikan diri gue, tapi meninggikan Cikal Harapan yang justru dari SD membentuk gue. guru-guru Cikal Harapan-lah yang udah ngebuat gue kaya gini. teman-teman juga dengan segala pujian-nya dan maki-maki nya. temen-temen gue juga ngga kalah sukses. persaingan mereka ke PTN(perguruan tinggi negri) juga cenderung sukses -- walaupun gue kurang beruntung waktu itu -- tapi gue bangga punya temen-temen yang di PTN itu.

KESIMPULAN di cerita atas adalah, murid yang sedikit bikin kita ngga sulit untuk menonjol. mencari nama, mencari pengalaman yang mungkin sulit didapatkan jika anda kurang bisa untuk menonjol.

ketat nya peraturan di Cikal Harapan yang waktu itu ngga boleh pake kaos daleman berwarna, kaos kaki berwarna selain putih, sepatu ngga hitam; keharusan memakai gesper, dasi rapi, dsb, juga menuntut kedisiplinan kita. mungkin itu hal kecil, tapi kan secara bawah sadar mengajarkan kita untuk mematuhi peraturan. ada peraturan, ya untuk diikuti.

----------------------------

seluruh cerita ini sepenuhnya adalah ungkapan terima kasih gue kepada sekolah yang telah mendidik dan mengajarkan gue selama 12 tahun ini. jika terlihat sebagai kesombongan, sesungguhnya ini diciptakan untuk kabar pada guru-guru gue murid yang dulu cengeng banget ini gimana perkembangannya?

ha-ha selesai

1 comment: