malem ini gue sedang mendapat ide dadakan untuk mengetikkan 1 bulan belakangan ini. (juni pertengahan - juli pertengahan).
mari kita mulai dari Juni pertengahan. anggap sekarang tanggal 15 Juni ..
"AAAAAAAAAKHHHHHHH!!!!!!!! 2 HARI LAGI SBMPTN!!" yak disini ada hal aneh karna gue juga udah pernah ngepost tentang SBMPTN gue tahun lalu. buat yg ngga tau SBMPTN, SBMPTN itu adalah SNMPTN tes tertulis. SNMPTN tes tertulis belakangan ini di tiadakan, jadi istilah SNMPTN itu pasti undangan, SBMPTN itu pasti tes tertulis.
"hah? tes SBMPTN lagi?? mau masuk mana lu dhik?"
mmh, untuk pertanyaan ini, gue menjawab bahwa gue akan masuk (aamiin) ke FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain) di ITB (Institut Teknologi Bandung). disini, berbeda dengan tahun lalu, gue mengambil tes SosHum (Sosial Humaniora), dan bukan Saintek. kalo selama di SMA gue di cekokin sama soal-soal Fisika, Kimia, Matematika IPA, dan Biologi untuk menghadapi soal-soalnya, kali ini gue harus belajar sendiri di rumah pelajaran Ekonomi, Sosiologi, Geografi dan Sejarah. dan ini tidak semudah kalian anak IPS katakan, karna saya samasekali tidak punya basic pelajaran tersebut di atas. ditambah lagi, gue harus mencari berbagai informasi bagaimana cara menggambar yang baik dan benar karena di SBMPTN kali ini, gue harus ikut tes keterampilan juga (nanti gue ceritain).
gue menghabiskan 1 malam penuh ini untuk belajar SBMPTN pelajaran SosHum. dan ini sangat berat dimana sistem gue belajar sekarang (mau - ngga mau) ngertiin soal 5 tahun terakhir. okeh, cukup berat.
anggap sekarang udah tanggal 16 Juni, malam.
disaat orang lain udah pada bobo tenang buat menghadapi SBMPTN besok, gue punya strategi yang sangat salah, dimana gue menganggap SBMPTN ini adalah UAS kuliah gue, gue menjalankan rumus yang kerap disebut "SKS" atau "Sistem Kebut Semalam".
keesokan harinya, tanggal 17 Juni, gue tes di Al-Azhar BSD, Gedung SD. ruangan 068.
"GILA GUE PANIK". itu kata-kata pertama yang gue keluarkan ketika gue bertemu dengan temen gue, Madinna, wanita non-kurus berkacamata yang saat itu berpakaian layaknya orang mau kerja (kemeja putih, rok pendek hitam). Madinna ini anak satu angkatan gue pas SMA, cuma, bedanya dia anak IPS, dan dia kemarin sempat menghabiskan waktunya menjadi mahasiswa sastra belanda di UI (Universitas Indonesia).
"LO KIRA GUE ENGGA??". kata temen gue itu beberapa nano-second setelah gue ngomong gitu. yaa, emang refleknya selalu bagus kalo orang panik.
gue berada 2 ruangan di sebelah Maddy (ini nama panggilannya). dia ruangan 070, barengan sama temen gue, Khipe. karna gue ngga ada temen di ruangan gue, jadi gue sekitar 30 menit sebelum masuk selalu nunggu di ruangan mereka. dan pas udah waktunya masuk, gue (mau - ngga mau lagi) harus masuk ke kelas gue dan berjalan menuju meja layaknya anak baru lulus yang rambutnya udah gondrong duluan.
setiap ruangan diawasi 2 pengawas (sama kaya tahun lalu), bedanya sekarang 2 bapak-bapak berkacamata. dan mukanya somehow mirip.
oke, tes pertama. sekitar pukul 09:45 sampe pukul 11:00 (kalo ngga salah). gue dihadapkan ke tes kemampuan dasar. beda sama tahun lalu yang TKDU (Tes Kemampuan Dasar Umum) nya dipisah sama TPA (Tes Potensi Akademik), tahun ini mereka punya nama baru untuk kombinasi kedua jenis soal ini. dan waktu mengerjakan cuma 2 jam. padahal waktu tahun lalu TKDU sama TPA diadakan satu hari (tes pengetahuan besoknya). soal TKDU meliputi matematika dasar, bahasa inggris dan bahasa indonesia. kalo ngga salah jumlah soalnya 15 semua. dan TPA juga dibagi 3 jadi.. lupa. yg pasti itu jumlah soal perbagiannya 15 soal juga. jadi total gue mengerjakan 90 soal dalam 105 menit itu. tes matematika gue cuma mengerjakan 7 dari 15 soal. tes bahasa inggris (ini agak bodo amat) gue cuma mengerjakan 7 juga dari 15 soal. kenapa? karena soal bahasa inggris tahun ini gue kebagian soal yang terdiri dari 3 soal cerita yang semua soal (15 soal) itu merupakan bagian dari soal cerita masing-masing. dan tes bahasa indonesia, gue mengerjakan 10 dari 15 soal. kesimpulannya, gue males baca. mmmh, kalo tes TPA gue ngerjain sekitar 38 soal dari 45 soal. woogh gue ngerasa agak pede di TPA, walaupun jawaban belum tentu benar, tapi jangan dibahas dulu deh.
jam istirahat sekitar 1 jam, gue makan ketoprak didepan sekolah itu, dan menemukan mahluk kecil berambut ekstra tebal berwajah seniman yang biasa gue panggil Ando. yaa, agak di luar ekspektasi bahwa dia ngambil tes Saintek, bukan SosHum. dia masih mau jadi anak IPA. ohiya, Ando ini temen 1 kelas gue pas kelas 11 dan 12. selama setahun ini dia masuk ke STIK (Sekolah Tinggi Ilmu Komputer) yang mengambil program studi Sistem Informasi (kalo gue, Teknik Informatika, UMN). ngga lama kita 'anjing-anjingan' sama soal yang diberikan, datang satu mahluk ganteng gagah nan-agak melambai yang biasa gue sebut Sultan (a.k.a QhaQha Sulthaann <-- ini panggilan imut). dia keluar dengan wajah senyum-senyumnya. gue udah takut dihomoin, ternyata arti senyuman mautnya itu "GUE BISA NGERJAIN CHOOOYY!!". yaa, dia juga temen sekelas gue pas kelas 11 dan 12. tapi, dia belum kuliah, dia sibuk mundur beberapa langkah setelah SBMPTN tahun lalu ngga keterima untuk mengambil ancang-ancang dan melompat lebih jauh (ini sebenernya kata-kata brosur pas SBMPTN tahun lalu) dengan cara mengikuti bimbingan belajar lagi. jadi dia emang bener-bener serius tahun ini. ngga kayak gue yang selama setahun malah belajar pelajaran Kalkulus, Matematika Diskrit, Aljabar Linear, Struktur Data, Sistem Digital, Metode Perancangan Program (ini nama pelajaran TI(Teknik Informatika) yang ngga gue suka) yang jelas-jelas ngga ada hubungannya dengan pelajaran Sejarah, Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi.
"gimana, Tan, soalnya? bisa ngga?" tanya gue. "Alhamdulillah lumayan". di sini gue agak iri sama dia yang walaupun ngerjain soal Saintek tapi bilang sebuah kata yang hampir sederajat dengan kata "bisa".
tapi kata-kata itu agak sedikit memotivasi gue untuk belajar lebih buat tes nanti. sayangnya motivasi itu datang terlambat. waktunya kita masuk kelas. kembali gue meng-anjing-i temen gue yang berarti "GUE PANIIKK WOOII!!"
kembali gue memasuki ke ruang 068, dan pengawas masih bapak-bapak ganteng tadi. "masih di segel yaa" kata bapak-bapak itu, tanda bahwa soal akan segera dibagikan. sekitar 20,49 detik beliau membuka amplop soal, beliau langsung membagikan ke peserta SBMPTN. perlu diketahui bahwa gue duduk di paling depan dan paling deket sama pintu, jadi gue dibagiin duluan. dan pas gue ngebuka soal itu.. "DAAMNN!!" gue bilang dalem hati. "what kind of soal yang he just bagiin to me barusan?" (bukti bahasa inggris gue jelek). kalo ngga salah gue cuma ngerjain 7-7-10-7 soal yang gue lupa urutan pelajarannya gimana. dan itu bukan berarti gue pinter, karena gue mengisi dengan hati bimbang dan rasa penuh sesal karna gue ngga belajar maksimal. "........" (ceritanya suara bel, yang gue lupa bunyi bel sekolah itu gimana). "HAAAHH!!" gue baru saja menyelesaikan 75 menit gue di kursi panas itu. mmmhh, sebenernya (maaf) bottom gue yang panas karna panik. gue langsung membayangkan lagi logo UMN yang setiap hari gue liat selama ini. gue langsung mengingat hari-hari gue bersama anak-anak TI. (desperate). setelah selesai, gue membantu Maddy menggapai taksi buat dia balik ke rumahnya dengan mengantarkannya ke tempat taksi terdekat yang lumayan jauh.
nah, malemnya, a day before tes keterampilan, gue harus bilang kalo tes keterampilan gue ada di ITB. jadi seharian setelah tes itu, gue berusaha mencari alas gambar yang ngga ada penjelasannya alas gambar itu kaya gimana, dan gue ngga ada gambaran, dan kali ini mbah google ngga bisa ngebantu, karna dia malah nunjukin "cutting map", alas buat motong-motong kertas atau sebagainya.
akhirnya, sebuah malam tanpa alas gambar, gue dan bokap gue memutuskan untuk berangkat ke Bandung sekitar jam 10 malam. kenapa gue memutuskan untuk ke Bandung buat sebuah tes keterampilan? karna ada satu temen gue, anak UMN prodi DKV (Desain Komunikasi Visual) yang tahun ini ikut SBMPTN lagi, bedanya, dia dari tes keterampilan udah tes di ITB.
lewat tengah malam, hari ini tanggal 18 Juni yang mana, hari ini adalah hari tes keterampilan berlangsung. "tenang aja, dhik, alas gambar biasanya ada yang jual kok di ITB nya" kata Tasha, temen gue yang barusan gue ceritain. dia berani bilang gitu karna dia tahun lalu juga ikut tes SBMPTN keterampilan di ITB yang (maaf, Sha) kurang beruntung di tahun lalu, dan memutuskan untuk samasama beruntung bareng gue tahun ini (aamiin). "kamu putih nya kemeja dhik?" kata Tasha. gue sontak kaget sambil mikir 'haah? gue gataauu ada aturan putih-putih gitu'. kebetulan bokap gue nyuruh gue bawa beberapa kemeja ke bandung, dan salah satunya ada yang warnanya rada putih, jadi gue jawab aja "iya, Sha kemeja, lu gimana?"
dini hari ini emang tujuan kita ke rumah sodara gue, di Setia Budi Regency. gue sampe di bandung sekitar jam 3 pagi. yak jalanan padat dan bokap gue sebagai yang membawa gue ke bandung istirahat cukup lama di rest area. begitu sampe di rumah sodara gue, ngga ada yang keluar. 'mmmhh apes nih' gue pikir. akhirnya gue dan bokap memutuskan untuk tidur di mobil. yang walaupun A/C nya mati tapi tetep dingin banget disana. sampe akhirnya sekitar jam 4 om gue keluar dan nyuruh kita masuk. gue masuk, dan langsung terlelap.
pagi itu gue bangun jam 8 pagi. gue emang sengaja bangun rada siangan maksudnya biar otaknya ngga cape kalo misalnya nanti tes keterampilannya butuh otak seger. haha
pagi itu gue bangun jam 8 pagi. gue emang sengaja bangun rada siangan maksudnya biar otaknya ngga cape kalo misalnya nanti tes keterampilannya butuh otak seger. haha
jadi disini ceritanya kita harus daftar ulang jam 9 sampe jam 11 pagi. terus baru tes jam 1 siang nya. "dhiik, ke kampus doong" kata Tasha. "weezz aseeekk kampuuuss!!" gue tanggepin sambil nyengir-nyengir sendiri perkara ITB udah dianggap kampus kita. jadi lokasi daftar ulang itu di information center ITB. itu bener-bener di tengah kampus ITB. dan benar disana banyak yang jual alas gambar.
"silahkan mas..". kata-kata itu menyadarkan gue dari lamunan gue ngeliatin gedung calon kampus gue (haha). gue langsung nyamperin sumber suara itu, ibu-ibu berkacamata dan berkerudung.
jadi di sini proses daftar ulang itu dilakukan per-abjad nama. huruf a ada di baris 1, b di berikutnya, dan seterusnya. nah, gue dateng rada pagian soalnya kata Tasha, yang dateng jauh lebih pagi dari gue, jam 9, pas jam 9 itu abjad a ngantri nya panjang bangeett.
"kamu ngga tau ya informasi disuruh pake hitam dan putih?" 'waduuh.. gue tau nya cuma kemeja doang yg suruh putih, dari Tasha.' "ini udah kemeja saya yang paling putih yg saya punya, Bu", gue bilang. "yaudah coba kamu ke belakang sana minta surat pernyataan, baru bisa daftar ulang". yaaa yang beberapa ekspresi kemudian gue menuju ke tempat perizinan tersebut. "kenapa kamu?". "engga, Pak, saya mau minta surat izin". terus bapak-bapak perizinan itu merhatiin pakaian gue. "kamu lulusan tahun berapa?" "tahun lalu, Pak" "coba liat ijazah" terus beberapa jurus kemudian gue memperlihatkan ijazah gue yang dilegalisir sekitar bulan agustus 2013. "yaudah, silahkan, yang penting celana nya bukan jeans aja sih". "ooh, iya Pak, makasih, Pak". abis kejadian itu gue langsung menuju ke tempat daftar ulang lagi. tanda tangan, dan ngeliat suatu nomor di samping nama gue yang entah itu buat apa. setelah itu gue baru mulai pusing 'waaaahhhh gue bawa celana cuma ini doaang..' gue langsung telpon bokap yang gue kira udah di perjalanan pulang. "halo, Beh (gue manggilnya babeh) dimana Beh?" "ini masih di depan ITB, parkir di pinggiran jalan". sekarang masih jam 11an. gue langsung ke mobil, dan menceritakan semua.
"waaah, gimana Dhik? kamu nggatau apa-apa to?". "aku ngga liat informasi apa-apa, Beh di website nya". akhirnya beberapa basa-basi kemudian, gue nanya ke tukang parkir ITB "mas, kalo mau cari celana bahan di sini, dimana ya?" "luruuss, nanti pertigaan ambil kiri, di bawah jembatan layang lurus aja" dia nunjukin ke BalTos (Balubur Town Square). waah masih kepagian banget nih. toko-toko masih belum pada buka. gue ke lantai 2 masih kosong, gue naik ke lantai 3, isinya bener-bener buat cewe semua. akhirnya gue turun lagi ke lantai 1, dan menemukan berbagai macam celana laki-laki di satu kios. "misi, Bu, celana bahan ada ngga ya?". "oohh ada nih, Dek.." sambil nunjukin satusatunya celana bahan di kios itu yang dipajang. derita orang kurus, gue langsung ngeliat ukurannya. "28!! PAS BEH!!" waah jarang-jarang ektomorf kaya gue nyari celana yang sisa satu tapi ukurannya pas. "ada warna selain hitam ngga ya, Bu?". "wah.. cuma itu, Dek, paling adanya merk lain nya..". gue lupa kegiatan abis itu, pokoknya gue jadinya beli celana yang pertama tadi. "masih jam 11an, Beh. kemana dulu ya nunggu jam 1?". "lha kemana? mau ngopi-ngopi dulu?".
...
secara ajaib gue dan bokap ada di Dunk*n Donuts buat pesen menu yang pokoknya ada kopi nya. gue menikmati kopi dengan segala rasa lega. dan maksud buat refreshing sebelum mulai tes.
"dimana, Dhik? aku udah mau balik ke kampus nih.." Tasha nanya lewat 'Line'. "lagi di BalTos, Sha.. paling sebentar lagi gue kesana". gue langsung ngabarin bokap yang sedang telponan sama klien nya. "Beh, ke ITB lagi ya sebentar lagi"
... *ting*
gue udah balik lagi ke ITB. kondisi masih jam 12 an. gue masih sempet bercerita kepanikan bersama Tasha, cewe non-putih berkacamata rayban yang saat itu pake kemeja putih dan celana bahan hitam panjang. haha. pas waktu udah mepet-mepet sama waktu masuk, kita memutuskan untuk beribadah sholat dzuhur di musholla nya ITB. gue kurang tau itu gedung apa, pokoknya gue sholat di situ. selesai sholat, kita langsung menuju ke aula masing-masing (tes nya di aula timur dan barat ITB). gue di aula timur, Tasha di barat.
"sukses ya, Dhik. kalo udah keluar kabarin ya" kata Tasha. "iya, Sha. lu juga yaa".
"silahkan mas..". kata-kata itu menyadarkan gue dari lamunan gue ngeliatin gedung calon kampus gue (haha). gue langsung nyamperin sumber suara itu, ibu-ibu berkacamata dan berkerudung.
jadi di sini proses daftar ulang itu dilakukan per-abjad nama. huruf a ada di baris 1, b di berikutnya, dan seterusnya. nah, gue dateng rada pagian soalnya kata Tasha, yang dateng jauh lebih pagi dari gue, jam 9, pas jam 9 itu abjad a ngantri nya panjang bangeett.
"kamu ngga tau ya informasi disuruh pake hitam dan putih?" 'waduuh.. gue tau nya cuma kemeja doang yg suruh putih, dari Tasha.' "ini udah kemeja saya yang paling putih yg saya punya, Bu", gue bilang. "yaudah coba kamu ke belakang sana minta surat pernyataan, baru bisa daftar ulang". yaaa yang beberapa ekspresi kemudian gue menuju ke tempat perizinan tersebut. "kenapa kamu?". "engga, Pak, saya mau minta surat izin". terus bapak-bapak perizinan itu merhatiin pakaian gue. "kamu lulusan tahun berapa?" "tahun lalu, Pak" "coba liat ijazah" terus beberapa jurus kemudian gue memperlihatkan ijazah gue yang dilegalisir sekitar bulan agustus 2013. "yaudah, silahkan, yang penting celana nya bukan jeans aja sih". "ooh, iya Pak, makasih, Pak". abis kejadian itu gue langsung menuju ke tempat daftar ulang lagi. tanda tangan, dan ngeliat suatu nomor di samping nama gue yang entah itu buat apa. setelah itu gue baru mulai pusing 'waaaahhhh gue bawa celana cuma ini doaang..' gue langsung telpon bokap yang gue kira udah di perjalanan pulang. "halo, Beh (gue manggilnya babeh) dimana Beh?" "ini masih di depan ITB, parkir di pinggiran jalan". sekarang masih jam 11an. gue langsung ke mobil, dan menceritakan semua.
"waaah, gimana Dhik? kamu nggatau apa-apa to?". "aku ngga liat informasi apa-apa, Beh di website nya". akhirnya beberapa basa-basi kemudian, gue nanya ke tukang parkir ITB "mas, kalo mau cari celana bahan di sini, dimana ya?" "luruuss, nanti pertigaan ambil kiri, di bawah jembatan layang lurus aja" dia nunjukin ke BalTos (Balubur Town Square). waah masih kepagian banget nih. toko-toko masih belum pada buka. gue ke lantai 2 masih kosong, gue naik ke lantai 3, isinya bener-bener buat cewe semua. akhirnya gue turun lagi ke lantai 1, dan menemukan berbagai macam celana laki-laki di satu kios. "misi, Bu, celana bahan ada ngga ya?". "oohh ada nih, Dek.." sambil nunjukin satusatunya celana bahan di kios itu yang dipajang. derita orang kurus, gue langsung ngeliat ukurannya. "28!! PAS BEH!!" waah jarang-jarang ektomorf kaya gue nyari celana yang sisa satu tapi ukurannya pas. "ada warna selain hitam ngga ya, Bu?". "wah.. cuma itu, Dek, paling adanya merk lain nya..". gue lupa kegiatan abis itu, pokoknya gue jadinya beli celana yang pertama tadi. "masih jam 11an, Beh. kemana dulu ya nunggu jam 1?". "lha kemana? mau ngopi-ngopi dulu?".
...
secara ajaib gue dan bokap ada di Dunk*n Donuts buat pesen menu yang pokoknya ada kopi nya. gue menikmati kopi dengan segala rasa lega. dan maksud buat refreshing sebelum mulai tes.
"dimana, Dhik? aku udah mau balik ke kampus nih.." Tasha nanya lewat 'Line'. "lagi di BalTos, Sha.. paling sebentar lagi gue kesana". gue langsung ngabarin bokap yang sedang telponan sama klien nya. "Beh, ke ITB lagi ya sebentar lagi"
... *ting*
gue udah balik lagi ke ITB. kondisi masih jam 12 an. gue masih sempet bercerita kepanikan bersama Tasha, cewe non-putih berkacamata rayban yang saat itu pake kemeja putih dan celana bahan hitam panjang. haha. pas waktu udah mepet-mepet sama waktu masuk, kita memutuskan untuk beribadah sholat dzuhur di musholla nya ITB. gue kurang tau itu gedung apa, pokoknya gue sholat di situ. selesai sholat, kita langsung menuju ke aula masing-masing (tes nya di aula timur dan barat ITB). gue di aula timur, Tasha di barat.
"sukses ya, Dhik. kalo udah keluar kabarin ya" kata Tasha. "iya, Sha. lu juga yaa".
disana gue melihat-lihat banyak anak yang masih berseragam SMA tapi lebih gondrong dari gue yang lulus tahun lalu. kanan kiri gue nguping orang ngomong tapi mayoritas yang ngomong itu penduduk sana (bahasa sunda) dan gue ngga ngerti bahasa sunda.
jam 12:45. gerbang aula akhirnya dibuka. gue langsung masuk ke dalem dan disana disediakan banyak kursi perkelompok. jadi di setiap aula itu terbagi jadi sekitar 15-18 kelompok. setiap kelompok terdiri dari kurang lebih 20 orang. nah, kursi disana dibuat melingkar per kelompok. dan disana udah disediakan alas gambar nya. jadi alas gambar yang di maksud itu kaya papan jalan, tapi ukuran A2. dan gue emang ngga nemu banget barang kaya gitu.
tes pertama, gambar still life. kita disuruh menggambar susunan objek yang emang udah disusun panitia sana sedemikian rupa. waktu gambarnya kalo ngga salah 1 jam. gue berhasil menyelesaikan gambar ini dengan cukup memuaskan kalo bagi gue. tapi begitu selesai, gue ngeliat samping kanan-kiri gue, dan gue ... ehem.
tes kedua, gambar suasana. jadi disana ada 3 soal. antara gambar suasana kelas pas ngga ada guru, suasana pasar, sama yang terakhir suasana anak-anak sekolah lagi study tour. di setiap soal dijelasin deskripsi suasana nya. entah kita suruh gambar pencopet nya lah, suruh gambar ada candi nya, ada orang negosiasi, gambar orang lagi ngobrol, main kartu, dsb. gue memutuskan untuk menggambar yang kedua (gambar pasar). dan menyelesaikan gambarnya dalam waktu 2 jam, karna emang yang tersedia waktunya 2 jam buat gambar ini.
tes ketiga, gambar psikotest. yaaa ini sebenernya layaknya psikotest pada umumnya sih. jadi ada sekitar 5 soal, dan waktu 20 menit buat seluruh soal. jadi panitianya itu ngasih kita aba-aba kapan kita harus mulai soal nomor sekian, kapan berhenti, dan kapan lanjutin. jadi setiap nomor dikasih waktu sekitar 4 menit.
selama tes, gue sksd (sok kenal sok deket) sama sebelah kanan dan kiri gue. yang gue samasekali ngga inget nama mereka selama ngobrol sama mereka. "lulusan kapan, bro?" gue nanya ke sebelah kanan gue "lulusan tahun ini..". "ooh, gue kira yang nggapake seragam semuanya lulusan tahun lalu, haha" jelas gue berpikir seperti itu, karna emang mayoritas pake seragam. gue nyeritain bahwa gue anak UMN prodi TI. dan dia juga emang udah keterima di TI di universitas yang gue lupa dimana. blablablabla, tiba-tiba sebelah kiri gue ngajak ngobrol "lu anak UMN?". "yoi.. haha tau UMN?". "iyalaah, gue anak TangSel (Tangerang Selatan)" waduuh hahaha sempit juga dunia. "iyaa? lu tes dimana kemaren". "di albesd (Al-Azhar BSD)". "waah sama.. di gedung mana?". "di SD nya gue". "wanjir sama haha". terus sebelah kirinya sebelah kiri gue (sebelah kiri lusa gue (?)) nyapa "lu tes di albesd?" yang kemudian gue ngeliat dia pake seragam dengan badge albesd "waaaah kacau. lu anak albesd?". "iya, hahahahaha" udah kenal ceritanya sama 3 orang itu. jadi selama tes berlangsung ngga kaku-kaku amat lah ya.. "gue juga udah keterima di UMN" kata sebelah kiri gue "IYAA? prodi apaa?". "DKV". wah gila gue ketemu anak UMN di ITB yang padahal dia anak tangsel, dan tes keterampilan itu ada yang letaknya cuma di Jakarta.
"yaak, waktunya habis. silahkan semua mengumpulkan lembar jawaban kepada pengawas masing-masing. kalian boleh pulang". tanpa basa-basi temen-temen yang tadi ngobrol sepanjang tes barengan berempat langsung pulang. dan tanpa pamitan semua. agak sedih sih ngga nanya lebih banyak lagi, siapa tau sama-sama keterima, kan? haha
"dimana, Sha?" gue nanya Tasha. "masih di depan aula nih, Dhik. tapi aku udah dijemput". "ooh, yaudah mau ngobrol bentar dulu ngga? lu dimananya?". "sekarang lagi di tengah nih". terus gue akhirnya bertemu pemilik kacamata rayban itu lagi.
"gimana, Sha tes nya? hahaha". "aduuh, aku ngga tau deh, Dhik haha. gambar suasana gambar apa?".
yang kemudian memberi informasi bahwa dia menggambar suasana kelas dan gue gambar pasar. terus, ngga lama Tasha disamperin (kayanya) nyokapnya. "Dhik, pulang dulu yaa..". "okee, Sha."
jam 12:45. gerbang aula akhirnya dibuka. gue langsung masuk ke dalem dan disana disediakan banyak kursi perkelompok. jadi di setiap aula itu terbagi jadi sekitar 15-18 kelompok. setiap kelompok terdiri dari kurang lebih 20 orang. nah, kursi disana dibuat melingkar per kelompok. dan disana udah disediakan alas gambar nya. jadi alas gambar yang di maksud itu kaya papan jalan, tapi ukuran A2. dan gue emang ngga nemu banget barang kaya gitu.
tes pertama, gambar still life. kita disuruh menggambar susunan objek yang emang udah disusun panitia sana sedemikian rupa. waktu gambarnya kalo ngga salah 1 jam. gue berhasil menyelesaikan gambar ini dengan cukup memuaskan kalo bagi gue. tapi begitu selesai, gue ngeliat samping kanan-kiri gue, dan gue ... ehem.
tes kedua, gambar suasana. jadi disana ada 3 soal. antara gambar suasana kelas pas ngga ada guru, suasana pasar, sama yang terakhir suasana anak-anak sekolah lagi study tour. di setiap soal dijelasin deskripsi suasana nya. entah kita suruh gambar pencopet nya lah, suruh gambar ada candi nya, ada orang negosiasi, gambar orang lagi ngobrol, main kartu, dsb. gue memutuskan untuk menggambar yang kedua (gambar pasar). dan menyelesaikan gambarnya dalam waktu 2 jam, karna emang yang tersedia waktunya 2 jam buat gambar ini.
tes ketiga, gambar psikotest. yaaa ini sebenernya layaknya psikotest pada umumnya sih. jadi ada sekitar 5 soal, dan waktu 20 menit buat seluruh soal. jadi panitianya itu ngasih kita aba-aba kapan kita harus mulai soal nomor sekian, kapan berhenti, dan kapan lanjutin. jadi setiap nomor dikasih waktu sekitar 4 menit.
selama tes, gue sksd (sok kenal sok deket) sama sebelah kanan dan kiri gue. yang gue samasekali ngga inget nama mereka selama ngobrol sama mereka. "lulusan kapan, bro?" gue nanya ke sebelah kanan gue "lulusan tahun ini..". "ooh, gue kira yang nggapake seragam semuanya lulusan tahun lalu, haha" jelas gue berpikir seperti itu, karna emang mayoritas pake seragam. gue nyeritain bahwa gue anak UMN prodi TI. dan dia juga emang udah keterima di TI di universitas yang gue lupa dimana. blablablabla, tiba-tiba sebelah kiri gue ngajak ngobrol "lu anak UMN?". "yoi.. haha tau UMN?". "iyalaah, gue anak TangSel (Tangerang Selatan)" waduuh hahaha sempit juga dunia. "iyaa? lu tes dimana kemaren". "di albesd (Al-Azhar BSD)". "waah sama.. di gedung mana?". "di SD nya gue". "wanjir sama haha". terus sebelah kirinya sebelah kiri gue (sebelah kiri lusa gue (?)) nyapa "lu tes di albesd?" yang kemudian gue ngeliat dia pake seragam dengan badge albesd "waaaah kacau. lu anak albesd?". "iya, hahahahaha" udah kenal ceritanya sama 3 orang itu. jadi selama tes berlangsung ngga kaku-kaku amat lah ya.. "gue juga udah keterima di UMN" kata sebelah kiri gue "IYAA? prodi apaa?". "DKV". wah gila gue ketemu anak UMN di ITB yang padahal dia anak tangsel, dan tes keterampilan itu ada yang letaknya cuma di Jakarta.
"yaak, waktunya habis. silahkan semua mengumpulkan lembar jawaban kepada pengawas masing-masing. kalian boleh pulang". tanpa basa-basi temen-temen yang tadi ngobrol sepanjang tes barengan berempat langsung pulang. dan tanpa pamitan semua. agak sedih sih ngga nanya lebih banyak lagi, siapa tau sama-sama keterima, kan? haha
"dimana, Sha?" gue nanya Tasha. "masih di depan aula nih, Dhik. tapi aku udah dijemput". "ooh, yaudah mau ngobrol bentar dulu ngga? lu dimananya?". "sekarang lagi di tengah nih". terus gue akhirnya bertemu pemilik kacamata rayban itu lagi.
"gimana, Sha tes nya? hahaha". "aduuh, aku ngga tau deh, Dhik haha. gambar suasana gambar apa?".
yang kemudian memberi informasi bahwa dia menggambar suasana kelas dan gue gambar pasar. terus, ngga lama Tasha disamperin (kayanya) nyokapnya. "Dhik, pulang dulu yaa..". "okee, Sha."
gue juga dijemput, dan gue langsung menuju rumah di BSD tertjintah tanpa kerumah sodara gue lagi..
___________
kehidupan kembali seperti semula. belum ada kehidupan di ITB lagi. pengumuman SBMPTN tanggal 16 Juli 2014. gue kembali UAS lagi, karna sejatinya gue bolos UAS buat tes SBMPTN kemarin.. sambil UAS, gue sambil ngurus pindah prodi (program studi) gue. jadi rencana nya emang kalo (amit-amit) ngga keterima di ITB, gue bakal masuk DKV UMN. jadi tahun depan gue fix jadi anak seni. Alhamdulillah kalo dapet di ITB..
___________
23 Juni, minggu terakhir UAS, yang katanya ngumpulin terakhir formulir pindah prodi itu minggu-minggu itu, gue nyari KaProDi gue (Kepala Program Studi), Bu Maria. gue menuju ke ruang kaprodi TI di UMN. gedung A lantai 6. gue berasa ganteng banget pas tau masuk ke ruang kaprodi itu harus tapping KTM ke tempatnya, dan baru "KREK" pintunya kebuka. dan begitu pula keluarnya harus neken tombol di samping pintu baru "KREK" pintunya kebuka.
"permisi, Pak. Bu Maria nya ada?". "bu Maria nya lagi cuti, Mas..". "sampe kapan ya, Pak?". "sampe minggu depan". preeett.. masa iya gue harus balik pas hari libur. (abis uas, libur 2 bulan).
____________
akhirnya gue balik lagi tanggal 30 Juni, soalnya emang ngejar deadline ngumpulin formulir yang katanya akhir bulan ini. karna takut ngga ketemu sama Bu Maria lagi, gue ke SS (Student Service) di UMN. "Silahkaann :)" kata orang di ss. "Bu, mau nanya, waktu terakhir buat ngumpulin formulir pindah prodi ini kapan ya?". "mmm sebentar ya, saya liat dulu" dia ngecek EUIS (enterprise university information system). ini maksudnya website kampus gue yang menyediakan informasi buat mahasiswanya dan dosen nya. "tanggal 18 Juli :)" waaahh gila gue lega. berarti terakhir bayar buat tanda tangan validasi keuangan which used buat informasi di formulirnya juga bisa sampe tanggal segituan juga. 'kan sayang juga kalo pengumuman SBMPTN tanggal 16 Juli tapi gue udah bayaran duluan. kalo gini kan kalo keterima nggausah bayar pindah prodi' pikir gue. haha
gue nyariin Bu Maria ke ruang kaprodi, bahkan orang yang di ruang kaprodi juga ngomong "tadi sih ada, tapi saya nggatau sekarang beliau kemana". dan setelah sekitar 30 menit menunggu, gue memutuskan ke perpustakaan aja buat minta validasi perpustakaan yang pasti gampang prosesnya dan kemudian memutuskan untuk balik pulang, soalnya ngga enak sama temen gue, anak UNS (Universitas Negeri Sebelas Maret) yang gue ajak ke kampus gue hari itu.
____________
6 Juli, ada anak TI kelas B yang tiba-tiba invite BBM (BlackBerry Messenger) gue, namanya Bram, yang bahkan gue dan dia ngga saling kenal. "Bro, gue anak TI B1 mau nanya soal pindah prodi nih". dia nanya-nanya gue soal surat pernyataan orang tua, yang nantinya bakal ikut dikumpulin bareng formulir yang bertanda tangan kedua kaprodi (kaprodi asal dan tujuan) serta validasi keuangan dan validasi perpustakaan, fotokopi KTP orang tua, dan kartu keluarga. kita merencanakan buat besok barengan minta tanda tangan Bu Maria ke kampus, sekalian nemenin dia minta validasi keuangan dan validasi perpustakaan karna emang besok adalah jadwal buat psikotest pindah jurusan. 'WHAAT?! PSIKOTEST LAGI?!'
____________
7 Juli..
"Bro, dimana? nanti jadi dateng awal ngga?". "boleeh, jam 12 kurang, yaa"
--jam 12 siang
gue nyariin Bram ke gedung A, B, sama C. tapi emang dasarnya dia belum dateng, mau diapain lagi? gue coba ke ruangan psikotest nya, masih kekunci. gue keliling, dan memutuskan untuk sholat dzuhur dulu. selesai sholat, gue dapet ilham berupa BBM dari Bram "dimana Bro? haha". "lu dimana?". "gue di Libro(cafe di kampus gue) nih". begitu ketemu, kita sama-sama baru kenalan di tempat. Bram adalah sesosok mahluk tinggi besar dengan rambut kribo nya, pake jaket bola dan sepatu nike sb. ngga lama, langsung keliling nyari tanda tangan yang padahal semua bagian di kampus itu lagi istirahat sekarang.
akhirnya kita berdua langsung ke tempat psikotest nya aja dan nunggu di depan ruangan. dan ternyata disitu juga ada sekitar 10-15 orang lainnya yang ikutan psikotest juga. 'waaah rame juga' di pikiran gue.
tes nya ngabisin waktu dari jam 1 sampe jam 3:15 an. (sekitar 135 menit). di sini ada tes yang model nebak gambar selanjutnya dari gambar yang ada, ada test tentang minat, kemampuan yang wajib dijawab jujur demi masa depan yang cerah (?), dan (buat anak yang mau pindah ke DKV) ada tes bikin-bikin gambar, which is ini adalah test yang serupa-tapi-lebih-sederhana dari tes ke-tiga nya tes keterampilan di ITB kemarin.
seselesainya gue tes terakhir, si Bram udah nungguin di kantin gedung C, soalnya dia ngga pindah ke DKV juga, dia pindah ke IlKom (Ilmu Komunikasi), jadi ngga ikut tes yang terakhir. dia bareng sama temennya, anak teknik perkapalan di universitas gue-lupa-di-jauh-sana yang katanya udah di DO (Drop Out) dari kampus itu, dan dia mau masuk teknik fisika di Surya (universitas seberangnya UMN).
"gimana, Ya (gue dipanggil arya)? jadi ngga ke kaprodi?". "ayo aja".
...
"Bu Maria nya ada, Pak?". "waah, Bu Maria lagi ngawas sidang". "sampe jam berapa ya, pak?". "sampe jam 4an".
kita kehabisan tempat buat nunggu, akhirnya kita bertiga nunggu di sofa depan ruang kaprodi.
"lu ngga ngurus validasi perpus, Bram?". "udah kok tadi pas lu masih tes".
1 jam nunggu di depan ruang kaprodi dan tidak ada hasil, sekarang jam 4:15 sore. "gimana, Ya? mau nyari di ruang sidang nya aja?". "boleh deh yuk..". gue menuju ke gedung C. katanya sih sidang kalo ngga di lantai 3, di lantai 8. gue samperin kedua lantai itu, dan zonk. ngga ada siapa-siapa dan apa-apa.
"jangan-jangan pas kita naik lift, dia turun lift lagi.." candaan Bram. gue ketawa. kita bertiga ketawa. "yaudah yuk coba ke ruang kaprodi lagi aja".
... *ting*
"waaahh anjir udah rame aja nih ngantri. jangan-jangan Bu Maria nya udah ada..". Bram dengan badan tinggi nya mengintip dengan range yang lebih jauh dari gue. "wah iya, anjir, udah ada Bu Maria. apa kita ikut ngantri sini aja?". "hahaha boleh..". pas udah tinggal giliran kita "Ya, lu duluan lah yang masuk.. gue takut, anjir". "laah.. lu duluan lah, gue juga takut". di sini gue ngerasa awkward banget udah tinggal giliran aja masih dorong-dorongan. "gue badan gede gini aslinya penakut, Ya..". akhirnya gue maju duluan masuk ke ruangan kaprodi dan ketemu dengan Bu Maria.
"iya, ada perlu apa, ya?". "gini, Bu, kita mau minta persetujuan pindah prodi". "hah? emang pindah prodi sekarang masih bisa ya?". walaupun agak panik, gue jawab aja "masih bisa, Bu, sampe tanggal 18 Juli ini.". dia minta liat surat pernyataan orang tua, sama fotokopi KTP orang tua. Bram dituduh niruin tanda tangan orang tua nya soalnya tanda tangan orang tua nya ngga mirip, hahahaha. gue, pas mau ngumpulin, materai 6000 yang udah tertempel rapih dengan tertera tanda tangan gue yang tergores di materai itu, copot begitu saja, dan Bu Maria katanya nggamau tanda tangan kalo gue belum nempelin lagi materai nya. "kenapa kamu mau pindah prodi?" gue menjelaskan alasan gue yang kurang lebih sama kaya Bram, yaitu "yaa, saya soalnya pertama masuk ke TI itu kehendak orang tua saya, Bu, tapi terus saya ngga nyaman di sini". "IP kamu semester 1 kemarin berapa?" "3 pas, Bu" gue jawab jujur. "2, Bu" jawab Bram bohong yang padahal IP dia semester 1 adalah 1,8 . haha. sambil gue nyari lem di petugas di luar ruangan kaprodi, Bram keluar dengan membawa beberapa lembar kertas. "udah dapet, Ya, tanda tangan nya Bu Maria". "waaah anjiir curang lu. gue masih nyari lem nih, dimana ya..", "yee udah nggausaah. ini punya lu juga udah ditanda tanganin". waah gila lega abis gue. gue langsung ngambil tas gue yang ketinggalan di ruang kaprodi tadi. itu udah jam 5:05 sore. janjinya sama Bram kalo jam udah deket buka puasa, mau buka puasa di raos aja (semacam warteg di seberang kampus). tapi karna masih jam segitu, akhirnya kita bertiga memutuskan untuk pulang. yaa. lumayaan gue udah dapet tanda tangan kaprodi asal sama validasi perpustakaan.
______________
*bersambung nunggu pengumuman tanggal 16 Juli 2014*
______________
tanggal 16 Juli 2014..
hari yang ditunggu-tunggu selama satu bulan kurang satu hari. gue bangun rada kesiangan. hari rabu ini gue ngajak Rizki, temen sekelas gue waktu kelas XII untuk ke Taman Puring, tempat orang bisa menemukan banyak barang KW dan semacamnya. anggap saja sekarang udah jam 2:24 siang. gue berangkat bareng Rizki ke Taman Puring. ngapain? gue nyari kaos dry fit (tapi ini ngga penting). pokoknya kalo beli nike asli bisa kena 500rb an, di Taman Puring, KW, bahan mirip2 kita bisa dapat dengan harga 50 rb sajah :D
yang tadi nggausah dianggap bagian dalam cerita. karna sekarang intinya.
gue jalan pulang dari Taman Puring sekitar jam 4 sore. dan kondisi emang udah rada mendung. udah cape-capean ngejar jangan sampe kehujanan, di Bintaro gue kena hujan juga. bzzt bete abis. akhirnya gue neduh di suatu tempat, sebut saja Circ*e K (emang ini tempatnya). jam udah menunjukkan jam 5 sore, tepat waktu pengumuman. sayangnya, gue belum di rumah. buat ngeliatnya harus ada nomor peserta. akhirnya gue sabar menunggu di sana dulu. gue udah huznuzon (positive thinking) gitu, gue mikirnya Tuhan udah menyiapkan surprisenya buat gue, dimana gue emang udah dijebak di hujan, jadi gue gabisa liat saat itu, dan begitu gue liat, TADAAA!! .. tapi gue ngga tahan pengen liat. gue mengingat pernah memfoto kartu peserta gue, which is ada nomor peserta nya. gue coba liat dulu websitenya dan Alhamdulillah yang dibutuhkan hanya nomor peserta dan tanggal lahir. WAHAHAHAHA!! seneng banget gue masih bisa buka walau terjebak hujan bersama teman cowok gue (?). posisi udah jam 5:30 sore. gue pun login dan karna jaringan disitu agak lemot, nunggu sekitar 7,4 detik. tek..tek..tek.. muncul satu persatu (Nama : Arya Sukrandhika Aji, Nomor Peserta : 214 38 31360, Tanggal Lahir : 21 Juli 1995). gue scroll-scroll kebawah menunggu jawaban yang gue tunggu.. dan WOLAAA!! "anda dinyatakan tidak lulus seleksi SBMPTN 2014"
...
...
deg..
"gimana, Sha hasilnya?" gue nanya Tasha.
"ngga tau nih, Dhik, aku malah belum berani buka.. kamu gimana?"
"mmh.. di websitenya ITB gue ngga diterima, Sha" gue jawab. karna gue emang bukanya di web ITB
"waahh.. mangaatt dhiikk!" kata Tasha
"gimana, Tan, hasilnya?" gue nanya Sultan sekarang.
"gue dapet pilihan ketiga, Dhik. tapi kayanya ngga diambil deh.."
waah gila asik banget udah keterima aja..
"si Ira gimana?" gue nanya lagi.
"Ira keterima di UnHas, Dhik.."
makin patah hati.
jadi saat itu gue sudah merasa cukup berantakan.
terus gue ngeliat hp lagi beberapa menit sebelum itu. ada pop-up chat line muncul di layar hape lenov* gue.
isinya
:"" <-- itu emot sedih.
'waah Tasha ngga keterima juga nih :(' gue pikir.
terus gue right-scroll ke chat sebelumnya
isinya
"dhikk, aku keterima.."
"WAAAHH GILA LU SHA!! seneng banget pastii.. selamat Tashaaa..."
ehm.. udah ya. itu bagian yang agak nyelekit.
_______________
17 Juli 2014..
1 hari sebelum hari terakhir mengumpulkan pernyataan pindah Program Studi.. gue menghabiskan setengah hari (karna emang baru bangun jam 12 siang :p) ke UMN buat ngurus pindah prodi gue. mulai dari bayaran pindah prodi, sampai minta tanda tangan yang belum dapet (ketua prodi DKV, sama validasi keuangan). gue bayaran di bank mandiri yang emang tersedia di UMN. cukup ribet dimana gue ngga bisa langsung bayar di BAAK nya (yaiyalah). jadi gue ngasih berkas pembayaran ke BAAK dan yang bertugas di BAAK ngasih gue tanda tangan validasi. sebenernya cukup simple, cuma gue sengaja nyeritain dengan cara ribet, hahaha.
Mas gondrong boleh gak ikut sbmptn sama pengawasnya? Rambuy gue seleher nih
ReplyDeletesans ae.. se-reserese nya paling suruh kucir..
Delete