Jumpa lagi dengan saya ektomorf berkacamata -_- (salah emot)
kali ini gue akan memberi bocoran sedikit tentang Gunung Sindoro, Wonosobo, Jawa Tengah. Jadi ceritanya kemaren (belum lama) gue baru abis mendaki gunung Sindoro (iyaa.. saudaranya gunung Sumbing) bersama dengan pecinta alam SMA gue. (seru ngga??) SERUU!! banget! kalian harus coba sendiri. tapi sebelum coba, biasanya pendaki cerdas akan membaca catatan perjalanan yang dibuat pendaki yang sudah mendaki gunung itu sebelumnya.
...
CATATAN PERJALANAN
yak, cerita kali ini dimulai pada Jum'at, 23 Mei 2014. anggap saja pukul 3 siang. Setelah berkumpul dengan teman-teman, saya menuju ke pangkalan bus "Dieng Indah" yang terletak di Muncul. Jika ingin menaiki bus ini, kita akan membayar 110rb per-orang. Bus ini juga mengambil penumpang dari tempat-tempat lainnya, untuk tepatnya, silahkan browsing sendiri :D saya ngga tau daerah lainnya. Kita berangkat dari Muncul sekitar pukul 4 sore. Nah, setelah bermacet-macet-ria, sampailah ke Wonosobo. Di sini, kita diturunkan bus di sebuah pom bensin, tepatnya pun saya (maaf) kurang tau. dan menaiki angkutan kota di daerah sini menuju ke Kledung (Base Camp). Jangan dibayangkan angkutan kota di sini adalah carry seperti di IbuKota dan sekitarnya. Di sini, angkutan yang saya maksud adalah mobil seukuran mobil travel pada umumnya, namun tetap angkutan umum :D Jika anda menaiki angkutan ini, biasanya biayanya sekitar 5rb.
begitu sampai di Kledung, kita melakukan registrasi. Biaya registrasi sekitar 4rb per-orang.
saya mulai berjalan pada pukul 2:30. Dari Base Camp mencapai Pos 1 (1600 mdpl) dibutuhkan waktu kurang lebih 45 menit. pos 1 masih merupakan daerah perkebunan. Dilanjutkan berjalan dan mulai memasuki ke daerah tanah, 1 jam akan mencapai ke Pos 2 (2120 mdpl). menuju pos ini, jalan lebih mirip jalur air.
saya melanjutkan perjalanan dari Pos 2 ke Pos 3 (2530 mdpl) yang jalurnya sudah cukup menanjak. tenaga kita mulai diuji disini. Jaraknya tidak terlalu jauh, tapi akan memakan cukup banyak waktu karna menanjak. Kita akan melewati semak belukar. Diperkirakan jarak dari Pos 2 ke Pos 3 adalah 1,5 jam. Di sini merupakan tempat Camp yang cukup ideal. karna berada di "agak tengah" basecamp-puncak. Walaupun akan lebih banyak memakan waktu dari Pos 3 ke Puncak, tapi akan lebih memakan banyak tenaga jika saya memaksakan diri untuk mencapai Pos 4 (batu tatah). Di Pos 3, tempat camp cukup luas, akan cukup sekitar 8 tenda doom. namun, jika tidak dapat tempat di pos ini, dari Pos 3 menuju Pos 4 terdapat beberapa tempat yang bisa dijadikan tempat bermalam.
Saya bermalam disini sampai sekitar pukul 3 pagi, bertujuan untuk menikmati sunrise. setelah packing barang yang hanya akan dibawa (sebaiknya anda tidak meninggalkan tenda di pos ini, karna kabarnya banyak pencurian di sini) ke puncak, kami memulai pendakian. Sarung tangan dan Jaket tebal (minimal wind breaker) akan sangat berguna disini. udara sangat dingin. oksigen sudah mulai tipis. usahakan jangan sampai kurang minum.
Jalur dari Pos 3 menuju puncak mulai terjal. Bisa dibilang tidak ada jalur datar. Kita akan mendapatkan tanjakan bertubi-tubi. Dari Pos 3 menuju Pos 4 (batu tatah) akan melalui Hutan Lamtoro. dibutuhkan sekitar 1-1,5 jam sampai Pos 4 (bila konstan). jalur akan dipenuhi tanah berpasir dan batu-batu. (harap siapkan balsem jika keram :D). kabarnya, jika anda tidak kuat sampai puncak untuk mengejar sunrise, di pos ini merupakan salah satu spot yang indah untuk mendapatkan foto sunrise :D.
Pendakian dilanjutkan dari Pos 4 sekitar 1-1,5 jam menanjak melewati Hutan Lamtoro lagi sampai ke Padang Edelweiss. jalur yang dilewati masih sama (tanah berpasir dan batu-batuan). Seperti namanya, Padang Edelweiss ini merupakan tempat terbanyak edelweiss tumbuh di gunung ini. sayangnya, pada bulan pertengahan tahun, edelweiss tidak berbunga. anda hanya akan melihat batang dan daunnya saja. Namun sudah cukup puas karena itu adalah tumbuhan yang tumbuh di ketinggian tertentu, dan saya sudah mencapainya :D.
Dari padang edelweiss, kita masih akan diberi tanjakan yang cukup melelahkan. Jalan merupakan tanah berpasir yang konstan menanjak sampai ke puncak gunung. Dibutuhkan waktu sekitar 1 jam sampai ke Puncak Sindoro dari Padang Edelweiss.
Saya sampai puncak sekitar pukul 06:30 pagi. Setelah berfoto puas dan menikmati ciptaan Tuhan (pemandangan), serta tidak lupa mengkonsumsi sedikit nutrigel yang dibuat di Pos 3 malamnya, kami turun pukul 08:30 pagi, menuju Pos 3 dan sampai di pos 3 sekitar pukul 10:00. jangan heran, karena waktu turun gunung (hampir) pasti lebih cepat dari mendaki gunung. Sesampainya, kita mengecek tenda yang kami tinggal (:D) dan Alhamdulillah tidak ada yang hilang. setelah makan pagi-siang, beribadah (sholat), dan packing, kami turun pada pukul 12:25 siang, dan mencapai Base Camp sekitar pukul 15:15 siang.
---
CATATAN :
berhubung kami naik pada saat musim kemarau, tidak hujan sama sekali. sumber air benar-benar kering. tapi menurut sumber kami, sumber air ada di daerah dekat pos 2 saja.
---
setelah sampai di Base Camp, salah satu anggota gue ada yang ngebet banget pengen pulang. alasannya ganti-ganti. pertama bilang "kan bentar lagi mau ujian kenaikan kelas", ada yang bilang "mau main game", ada yang bilang "Mama Papa mau ke Jogja" sampai akhirnya dia mengatakan alasan sebenarnya adalah "homesick, Kak". bzzt..
setelah makan, minum atas nama pembalasan dendam, kita langsung pergi nyari angkutan yang bisa nganter ke terminal bus Wonosobo, karena bus nya berangkat jam 16:30. dan akhirnya kita berhasil mencapai bus itu walaupun sempet ditelponin sama bus nya karna kita udah pesen tiket via telpon.
perjalanan berakhir setelah kita sampai di Bumi Serpong Damai which is tempat asal kami, dan kembali pulang ke rumah masing-masing.
hoaaahh.. laper, makan dulu yaa
---
nih gue kasih sedikit foto ekspedisi gue ke gunung sindoro. siapa tau jadi tambah pengen mendaki kesana :D
ini merupakan foto sunrise terbagus yang pernah gue dapet :D keliatan 3 gunung. (ki-ka) Merbabu, Merapi, Sumbing
ini keadaan pagi-pagi di sekitar batu tatah (pos 4). ini yang gue maksud jadi tempat sunrise yang bagus.
ini gue di puncak dengan tulisan puncak sindoro yang copotan. sebenernya gue bisa aja bawa pulang tulisan ini :D tapi engga deh.
ini kakak beradik ter-akur yang pernah gue temuin. sampe dua-duanya udah jadi guru dan masih naik gunung bareng dan mereka jalan (hampir) selalu berdua.
ini foto di puncak Sindoro. bukan di photo studio.
seseorang sedang memamerkan hape tahan banting tahan bakar tahan air nya, SONIM. dan jam tangan CATerpilar nya
kalo saya, swiss army saja cukup T_T
katanya sih mau mecahin rekor, main PSP di puncak gunung. udah beberapa puncak gunung beliau gunakan buat main PSP.
Boogie "Beruang". itulah nama sepatu yang membantu saya mendaki gunung ini
ini Padang Edelweiss.. sayang lagi ngga berbunga
ini dari Batu Tatah..
pemandangan Sumbing lagi selimutan.. ngga ada yang ngalahin deh :D
No comments:
Post a Comment