Saturday, November 18, 2017

Berbagi?

pagi ini, gue memutuskan buat naik kereta ke.. universitas tetangga di daerah Depok. gue ngga bilang bahwa gue ngerjain skripsi.. tapi begitulah adanya.

    "bye"..
gue mengeluarkan suara ala stitch gue ke kakak gue.., yang pagi ini ada dirumah dan gue tinggal sendirian karna gue harus ke perpustakaan universitas ini. gue start motor gue, dan mulai mengemudikan ke stasiun setempat.

"selamat pagi kak.." ya, ini mas-mas penjaga parkiran stasiun yang nampaknya sudah hafal dengan gue.. yang dulu gondrong.
    "titip motornya ya mas.." gue senyum semanis-manisnya ke mas ini.
"okee.. hati-hati, kak.." jawab mas-mas ini.

    "ke UI, mas.." gue bilang ke mas-mas penjaga loket kartu stasiun, gue memberikan uang gue yang berwarna hijau, dia mengembalikan dua lembar uang abu-abu. ya.., lu tau kira-kira rumah gue ada di mana dengan menghitung jarak banding harga kartu kereta ini.

setelah makasih yang ngga usah disebutkan, gue masuk ke stasiun, dan mengantri di balik garis kuning, sebelum kereta datang.. pagi ini.. ngga gue sangka stasiun sangat-sangat-sangat ramai. untuk sebuah hari non-kerja. ternyata ngga cuma stasiun, dalem gerbong kereta juga sebelum keramaian kita masuk, udah sangat penuh.. lu bahkan bisa mempercayakan tubuh lu untuk tidak jatuh domino kepada orang lain.. lu ngga usah pegangan ke.. pegangan kereta, biar lu ngga jatuh malu. pokoknya udah kayak sarden. untung ini masih pagi.. orang-orang masih pada wangi sabun. ketek belum pada bau.., kayak kalo lu jam 3an dari stasiun tanah abang. yak, gue berdiri 5 stasiun menuju tanah abang.., sekitar 50 menit. dan gue pindah kereta.. ke kereta arah bogor.

"BOGOR BER DURI" tulisan di running text yang ada di stasiun. kalo yang ngga tau bahwa maksudnya "BOGOR sedang BERangkat dari arah DURI", bakalan pake sepatu dan pakaian tebel kali ya (?). abaikan. pokoknya setelah menunggu sekitar 15 menit di stasiun tanah abang itu.. kereta dateng.. seorang ibu-ibu tampak melewati garis kuning karna ngga sabar pengen duduk di kereta. kayaknya dia belum pernah naik kereta. terus seorang petugas stasiun, dengan toa nya, meneriakkan ibu-ibu itu "bu.. awas bu.. tolong mundur, bu.. keretanya keras, bu.." sebuah ungkapan yang bikin gue senyum pagi-pagi. makasi mas..

yak.. sebuah kereta dari arah barat datang dengan kondisi super penuh. padahal kita dari stasiun ini juga udah rame banget. puji Tuhan banyak orang yang keluar.. iya, gue lupa bahwa ini adalah stasiun transit. jadi pasti banyak yang masuk dan banyak yang keluar. pokoknya gerbong itu tetep penuh walaupun banyak yang keluar.. kayanya banyakan yang masuk..

jadi dari tanah abang menuju bogor itu berarti ngelewatin stasiun transit manggarai, langsung lanjut ke depok-bogor. kereta yang agak tepat buat ngga ganti-ganti kereta sampe ke UI.., apesnya adalah kita harus barengan sama orang-orang bawa tas gede, karna mau ke bogor.

gue berdiri lagi di kereta ini, sekitar 13 stasiun menuju tujuan gue. yang mau gue bahas di sini adalah.., sekarang kurang banget kesadaran orang-orang muda (bukan anak muda) untuk memberikan tempat duduk kepada yang lebih membutuhkan.. engga, gue ngga ngomongin cewe yang harus lebih dikasih tempat duduk daripada cowo.. mengingat kesetaraan sekarang sudah "berlaku".

di perjalanan ini, mendekati stasiun lenteng agung.., sekitar 9-10 stasiun dari stasiun tanah abang, seorang pria paruh baya yang terlihat kelelahan.. terjatuh pingsan. 10 detik kemudian, saat semua penumpang justru panik, bapak ini membuka kembali matanya, dan mulai 'bernafas' kembali. seorang perempuan yang 'tidak muda' justru memberikan tempat duduknya kepada bapak ini. sementara disebelah-sebelahnya ada beberapa yang lebih muda yang masih duduk dan cuma ngeliatin bapak ini.

"bapak mau kemana pak?" tanya seorang penumpang ibu-ibu..
    "ke Bogor.." bapak itu menjawab lemas.
"bapak mau turun di stasiun sini dulu aja?" tanya orang tadi.
    "engga, lanjut aja.." kayaknya bapak ini lagi punya urusan. dia ngga bawa apa-apa.

"ada yang bawa air nggaa? itu kasih air dulu bapaknya.." teriak salah satu penumpang dari kejauhan..
"iya tuh, sama minyak kayu putih.." yang akhirnya ada penumpang yang memberikan air putihnya, dan minyak angin. maaf ya pak, saya cuma punya hansaplast (?).

kenapa juga.., seorang bapak-bapak yang.. justru membutuhkan duduk, harus merasa ngga enak buat minta tempat duduk.., karna banyak orang yang tidur di kereta, banyak ibu-ibu yang 'muda' dan duduk. kenapa seorang laki-laki seakan harus 'lebih kuat' dari yang lain?

menengok kembali ke post gue yang ini, <-- bisa di klik btw. gue nyaris pingsan di KRL karna gue lagi sakit juga, dan ngga enak buat minta tempat duduk ke orang-orang yang menurut gue 'lebih membutuhkan', menurut umum. kenapa orang-orang cenderung takut dibilang lemah? sakit ya sakit. sama orang-orang yang udah cukup duduk, tolong lah liat sekitar juga..

plis juga budaya ngga enakan diilangin dari muka bumi ini. ngga sehat.

----
udah. gue ke perpus dulu, bye..

No comments:

Post a Comment